Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah 15.000 Warga Medan Setuju Tembak Mati Begal?

Kompas.com - 18/07/2023, 10:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Permintaan Wali Kota Medan Bobby Nasution agar polisi menembak mati pelaku begal diklaim mendapatkan dukungan dari 15.000 warga.

Klaim tersebut bersumber dari polling bertajuk "Setujukah Anda dengan seruan Wali Kota Medan Bobby Nasution kepada pihak berwajib untuk menembak mati begal?".

Jajak pendapat tersebut dilakukan secara daring di situs www.pollingkita.com pada 11 Juli 2023.

Hasil jajak pendapat per Selasa (18/7/2023) menunjukkan, 15.272 partisipan setuju dengan seruan Bobby kepada polisi untuk menembak mati begal. Sedangkan, 394 orang menyatakan tidak setuju.

Klaim soal dukungan warga tersebut juga dibagikan di media sosial, antara lain, oleh akun Facebook ini dan ini

Hasil polling tidak representatif

Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek validitas klaim 15.000 warga Medan setuju polisi menembak mati begal dengan memeriksa situs www.pollingkita.com.

Di situs tersebut, tercantum penafian (disclaimer) yang menyatakan, www.pollingkita.com bukan polling resmi.

"Hasil polling jangan digunakan sebagai polling yang representatif," demikian penafian yang tercantum.

Merujuk pada penafian tersebut, maka klaim soal 15.000 warga Medan setuju polisi menembak mati begal tidak valid.

Partisipan polling juga tidak diminta mengisi kota tempat tinggal saat mengikuti jajak pendapat.

Artinya, tidak tertutup kemungkinan warga luar kota Medan dapat mengikuti polling.

Pembunuhan di luar hukum

Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution agar polisi menembak mati pelaku begal dinilai sejumlah pihak sebagai dukungan terhadap pembunuhan di luar putusan pengadilan atau extrajudicial killing.

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengingatkan, tembak mati pelaku kejahatan merupakan pelanggaran hak tersangka atau orang yang diduga melakukan tindak pidana.

Peneliti ICJR Girlie Aneira Ginting, melalui siaran pers pada Selasa (11/7/2023), mengatakan, setiap pelaku kejahatan atau tersangka, termasuk residivis, memiliki hak untuk diadili secara adil dan berimbang, serta menyampaikan pembelaan atas perbuatan yang dituduhkan.

Hak-hak tersangka pupus apabila sebelum persidangan mereka meninggal dunia karena ditembak mati, sehingga perkaranya pun gugur.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com