KOMPAS.com - Informasi keliru menyasar bakal calon presiden semakin banyak beredar di media sosial.
Ada pula hoaks seputar Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun dan Jakarta International Stadium (JIS), serta video perampokan yang diklaim terjadi di Medan dan Bali.
Media sosial memungkinan penyebaran informasi yang cepat. Namun tidak semua informasi yang disajikan berdasarkan fakta.
Untuk memastikan antara hoaks atau fakta, berikut rangkuman penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com sepekan ini.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) diklaim mendapatkan sanksi dari FIFA karena pemalsuan dokumen JIS.
Sebuah video di Facebook mengaitkannya dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Setelah ditelusuri Kompas.com, judul video yang beredar tidak sesuai dengan isinya.
Narator membacakan artikel dari media daring soal tanggapan politikus PKB Umar Syadat Hasibuan dan wasit asal Indonesia, Thoriq Alkatiri, terkait kualitas rumput di JIS yang dianggap tidak memenuhi standar FIFA.
Sementara, salah satu klip diambil dari siaran berita soal FIFA menjatuhkan sanksi administratif kepada Indonesia karena batalnya Piala Dunia U-20 2023.
Namun tidak ada informasi yang membuktikan soal sanksi dari FIFA akibat pemalsuan dokumen JIS.
Video lain di Facebook mengeklaim, Ketua Umum PSSI Erick Thohir memenjarakan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pembangunan JIS.
Namun setelah video disaksikan sampai tuntas, narator hanya membacakan artikel opini dari media daring soal kecurigaan adanya korupsi dalam pembangunan JIS.
Sementara, salah satu klipnya menampilkan Erick Thohir menyampaikan klarifikasi terkait renovasi JIS.
Tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa Ketum PSSI memenjarakan Anies Baswedan.
Kompas.com melabeli video tersebut sebagai hoaks karena judul yang dipakai pada video tidak sesuai isinya.