KOMPAS.com - Nikola Tesla merupakan seorang insinyur dan ilmuwan yang dikenal karena perannya dalam mendesain sistem kelistrikan arus bolak-balik (alternating-current/AC).
Hasil kerja Tesla menjadi pijakan bagi beragam teknologi modern seperti radio, komputer, dan internet.
Selain sistem listrik AC, dia juga membangun Tesla coil dan menjadi pelopor pembangkit listrik tenaga air.
Kiprah Nikola Tesla begitu besar dalam perkembangan sistem kelistrikan modern, yang berkembang setelah penemuan listrik oleh Michael Faraday.
Sehingga, Tesla kerap dianggap sebagai Bapak Kelistrikan Modern.
Nama perusahaan pembuat mobil listrik dan pengembang energi terbarukan yang didirikan Elon Musk pun diambil dari namanya: Tesla.
Baca juga: Perjalanan Nikola Tesla Mematenkan Arus Bolak-balik
Dilansir Britannica, Tesla lahir pada 10 Juli 1856 di Smiljan, Kekaisaran Austria, wilayah yang sekarang menjadi Kroasia. Dia mengenyam pendidikan di Austria dan Bohemia, lalu bekerja di Paris.
Setelah bekerja di Paris, Tesla pindah ke Amerika Serikat pada 1884 dan memperoleh kewarganegaraan negara tersebut pada 1891.
Saat pertama tiba di AS, Tesla bekerja dengan Thomas Alva Edison, sang penemu bohlam. Namun, keduanya kerap bertikai sehingga akhirnya memutuskan berpisah jalan.
Pada Mei 1888 George Westinghouse, kepala Westinghouse Electric Company membeli hak paten atas sistem polifase Tesla yang terdiri dari dinamo, transformator, dan motor AC.
Baca juga: Inilah Jasa Penting Nikola Tesla
Sebagai seorang ilmuwan, Tesla melakukan eksperimen yang tak terhitung jumlahnya termasuk pada kekuatan resonansi listrik, dan pada berbagai jenis pencahayaan.
Untuk menghilangkan rasa takut akan arus bolak-balik yang ketika itu dikampanyekan berbahaya, Tesla mengadakan pameran terbuka di laboratoriumnya.
Pada pameran tersebut, dia menyalakan lampu dengan membiarkan listrik mengalir melalui tubuhnya