Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum atau WEF) diklaim menyerukan penulisan ulang kitab suci menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Narasi yang beredar juga mencatut pernyataan sejarawan dan penulis Yuval Noah Harari.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Informasi yang menyebut WEF menyerukan penulisan ulang kitab suci dengan AI disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini. Arsipnya dapat dilihat di sini dan di sini.
"Menuju One World Religion buatan Dajjal..Bapak-bapak, ibu-ibu waspadalah.. Simpan kitab kitab yang ada selamatkan kitab kitab yang dimiliki karena bukan tidak mungkin suatu saat alkitab berupa buku yang ada sekarang ini dilenyapkan..alkitab dajjal yang akan menguasai dan itu pasti memelintir alkitab yang ada sekarang," tulis salah satu akun pada Senin (19/6/2023).
Akun itu menyertakan tautan ke sebuah blog yang menulis tentang topik terkait.
"Anda tahu soal satu hal yang tidak dimiliki oleh Yuval Noah Harari dari WEF,yaitu tidak kentara.
Dia menganjurkan Al untuk menulis Al kitab baru. Kita seharusnya tidak terkejut dengan semua ini pada saat ini tapi tetap saja wow...
Apakah ini bahan dari satu agama dunia? Apakah kecerdasan buatan akan menggabungkan Al Quran,Al kitab...?" tulis akun lainnya pada Selasa (20/6/2023).
Pengunggah menyertakan video Harari berbicara tentang AI.
Blog yang dirujuk menulis bahwa Yuval Noah Harari adalah penasihat senior WEF, yang berpendapat penggunaan AI untuk menulis dan menyatukan kitab suci.
Faktanya, Harari bukanlah penasihat senior melainkan kontributor dan dosen yang tergabung dalam WEF.
Meski berkontribusi dalam WEF, tetapi Harari tidak masuk dalam jajaran kepemimpinan organisasi.
Terpantau situs WEF mendeskripsikan Harari sebagai seorang filsuf , sejarawan, profesor, dan penulis buku.
Harari tidak pernah menyarankan penggunaan AI untuk menulis kitab suci.