Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, akademisi Rocky Gerung dijemput paksa oleh polisi karena asal bicara.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi soal Rocky Gerung dijemput paksa polisi muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 15 detik pada 16 Juni 2023 dengan judul:
V1RAL ~ t1msus bergerak cepat bungk4m mulut k0tor R0cky G3rung h1ngga beg1ni
Dalam thumbnail video terdapat gambar Rocky ditangkap polisi. Gambar itu diberi keterangan demikian:
DETIK DETIK DIJEMPUT PAKSA !!
ROCKY GERUNG BIACARA SE ENAK JIDAD
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar pada thumbnail video yang memperlihatkan wajah Rocky Gerung. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Dinamika Jambi ini.
Dalam foto asli, pria yang ditangkap polisi bukan Rocky Gerung, melainkan preman di Kota Makassar yang sering memalak pedagang asongan dan karyawan hotel di Kecamatan Panakkukang.
Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Rocky Gerung dijemput paksa polisi.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Makassar Terkini ini, berjudul, “Rocky Gerung: Jokowi Jadi Menteri Agama Saja, Lebih Masuk Akal”.
Artikel tersebut membahas tanggapan Rocky soal pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada momen Idul Fitri tahun ini.
Menurutnya pertemuan itu bersifat politis, karena seolah Presiden Jokowi ingin menunjukkan dukungannya kepada Prabowo pada Pemilihan Presiden 2024.
Menurutnya, jika Prabowo menjadi presiden di tahun 2024, maka Jokowi lebih pantas menjadi Menteri Agama jika ingin tetap masuk ke lingkaran Istana Negara.