Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tahun Kasus Penyerangan Novel Baswedan serta Pengungkapannya yang Lambat

Kompas.com - 11/04/2023, 17:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, Selasa (11/4/2023), menandai enam tahun kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, saat menjadi penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Usai shalat subuh, Novel berjalan dari masjid menuju rumahnya yang hanya berjarak 50 meter.

Di tengah perjalanan, sebuah sepeda motor mendekatinya. Belum sempat menengok ke arah suara, pengendara motor itu melempari air keras ke arah wajah Novel.

Ia segera dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, lalu dirujuk ke RS Jakarta Eye Center, Menteng, Jakarta.

Penyerangan itu mengakibatkan kebutaan pada mata sebelah kirinya.

Untuk menjalani perawatan mata yang lebih baik, ia dirawat di Singapore General Hospital. Butuh waktu tiga tahun untuk mengusut kasus penyerangan tersebut.

Baca juga: 5 Kejanggalan dalam Kasus Penyerangan Novel Baswedan Menurut Pukat UGM

Pengungkapan kasus butuh tiga tahun

Polisi tidak dapat langsung mengusut tuntas kasus penyerangan, dengan alasan tidak ada rekaman CCTV yang dengan jelas menangkap wajah pelaku.

Polri baru memeriksa Novel pada 14 Agustus 2017, ketika ia masih dirawat di Singapura. Jarak empat bulan setelah kasus penyerangan.

Kemudian, Polda Metro Jaya baru merilis sketsa dua wajah terduga pelaku pada 24 November 2017.

Diwartakan Kompas.com, sketsa itu merupakan hasil kerja tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.

Tak kunjung menemui jalan terang, pengacara, pihak keluarga, dan Novel sendiri melaporkan kasus penyiraman air keras tersebut ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Januari 2018.

Baca juga: 4 Tahun Kasus Penyiraman Air Keras Novel Baswedan dan Misteri Sang Dalang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com