Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Kabar mengenai rencana perombakan kabinet atau reshuffle oleh Presiden Joko Widodo digunakan sejumlah pihak untuk menyebarkan hoaks di media sosial.
Salah satu klaim yang beredar adalah Jokowi mencopot enam menteri pengkhianat sekaligus untuk membersihkan kabinet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim tersebut keliru.
Klaim Jokowi mencopot enam menteri salah satunya dibagikan oleh akun YouTube ini, yang diunggah pada 27 Desember 2022.
Unggahan itu menampilkan video pernyataan politikus PDI Perjuangan Deddy Sitorus, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, dan mantan Juru Bicara Presiden Jokowi yang kini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan dan Tajikistan, yakni Fadjroel Rachman.
Dalam video, ketiganya membahas kabar reshuffle Jokowi. Namun, tidak disebutkan kapan pernyataan itu mereka katakan.
Dalam thumbnail video di YouTube itu, tertera tulisan bahwa pencopotan keenamnya dilakukan sekaligus untuk membersihkan kabinet dari pengkhianat.
Berikut tulisan di thumbnail selengkapnya:
ENAM MENTERI DICOPOT
JOKOWI BERSIHKAN KABINET DARI PENGHIANAT
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi pencopotan enam menteri dari jabatannya dengan menggunakan mesin pencari.
Tidak ada perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Jokowi dalam beberapa waktu terakhir.
Adapun reshuffle terakhir yang dilakukan Jokowi terjadi pada 15 Juni 2022. Saat itu, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Hadi Tjahjanto ditunjuk menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR).
Kemudian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan menggantikan M Lutfi.
Adapun narator dalam video membacakan artikel yang ditulis Tribunnews.com pada 26 Desember 2022 dengan judul "Isu Reshuffle Kabinet Kembali Menguat, Ini Daftar 6 Menteri yang Dicopot Jokowi di Periode Kedua".
Dalam artikel itu disebutkan mengenai enam menteri yang pernah diganti oleh Jokowi saat reshuffle di periode kedua dia menjabat.