KOMPAS.com - Lionel Messi kini tengah menjadi perbincangan publik setelah mengantarkan tim nasional Argentina menjadi juara Piala Dunia Qatar 2022.
Gelar itu memantapkan Messi sebagai pemain terbaik dunia, sekaligus menunjukkan bahwa ia lebih unggul dari Cristiano Ronaldo dalam pencapaian bersama timnas.
Selepas Messi membawa Argentina menjuarai Piala Dunia Qatar 2022, di media sosial muncul unggahan yang mengeklaim bahwa Messi memiliki hubungan darah dengan tokoh Nazi yang diekstradisi dari Argentina pada 1960-an, Gerhard Bohne.
Klaim tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Twitter bernama Simon Rowntree yang mengaku sebagai jurnalis olahraga untuk Forest Echo News.
Dalam unggahan di Twitternya Simon Rowntree menuliskan:
Garis keturunan leluhur Lionel Messi menghubungkannya dengan seorang perwira SS bernama Gerhard Bohne, yang melarikan diri ke Argentina setelah Perang Dunia II.
Bohne bertanggung jawab atas logistik program eutanasia Hitler. Program tersebut membunuh 200.000+ warga sipil.
#Messi???? memiliki darah nazi. Apakah ini GOAT Anda sekarang?
Dilansir dari Reuters, tidak ada bukti yang mendukung rumor bahwa bintang Lionel Messi adalah keturunan Gerhard Bohne, seorang Nazi yang diekstradisi dari Argentina pada 1960-an.
Rumor tersebut tampaknya berasal dari jurnalis olahraga palsu yang terkait dengan situs web parodi.
Beberapa sumber sebelumnya telah mengidentifikasi Rowntree sebagai akun palsu, dan Forest Echo News sebagai situs parodi.
Akun Rowntree tidak menanggapi permintaan Reuters melalui Twitter untuk menginformasi informasi tentang sumber klaim atau perincian dugaan adanya keterkaitan Messi dengan tokoh Nazi, Gerhard Bohne.
Bohne sendiri merupakan orang yang terkait dengan Operasi T4 Nazi. Operasi tersebut diyakini telah merenggut sekitar 70.000 korban antara Januari 1940 dan Agustus 1941, menurut Badan Telegraf Yahudi yang berbasis di New York.
Bohne juga diidentifikasi sebagai seorang dokter, sementara sumber lain mengklaim bahwa dia adalah seorang pengacara.
Berdasarkan laporan yang ada, dia menghabiskan beberapa waktu di Argentina setelah melarikan diri dari Jerman.