Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Hoaks, BMKG Tidak Sebarkan Voice Note Akan Terjadi Gempa di Waduk CIrata

Kompas.com - 23/11/2022, 13:47 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pesan suara (voice note) mengatasnamakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebar dalam bentuk pesan berantai di aplikasi WhatsApp.

Pesan yang diduga beredar sejak Selasa (22/11/2022) tersebut mengeklaim bahwa terjadi pergeseran lempeng bumi yang mengarah ke wilayah Waduk Cirata di Purwakarta, Jawa Barat.

Berikut isi pesan tersebut:

Berita dari BMKG barusan memberikan penjelasan dan keterangan bahwa pergeseran lempeng sekarang mengarah ke Waduk Cirata di Purwakarta (Jawa Barat). Jadi diharapkan personil jangan semuanya masuk ke Cianjur.

Kita harus siap siaga karena malam ini, katanya, terjadi pergeseran lempengan tanah yang ada di Waduk Cirata dan entah seperti apa dampaknya nanti.

Mudah-mudahan, wallahu alam bi shawab, mudah-mudahan tidak berdampak apa-apa. Yang penting kita tetap siaga dengan personil yang ada.

Pesan tersebut sontak menimbulkan kepanikan bagi penerimanya, karena beredar setelah peristiwa gempa bumi melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022).

Namun, BMKG menegaskan bahwa pesan suara yang menyebutkan akan terjadi gempa besar di daerah Waduk Cirata, Purwakarta adalah hoaks.

"Pesan suara yang mengatasnamakan BMKG, bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata adalah berita bohong (hoax)" tulis BMKG di akun Twitter resmi, Rabu (23/4/2022).

Penjelasan Stasiun Geofisika Bandung

Melalui twit tersebut, BMKG juga melampirkan penjelasan dari Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu terkait isu pergeseran lempeng bumi ke arah Waduk Cirata.

"Berita tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

Menurut Teguh, pesan suara yang menyebutkan tentang pergeseran lempeng bumi ke arah Waduk Cirata adalah hoaks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan dan membohongi masyarakat, karena isu tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas.

"Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi," tuturnya.

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Jika terjadi gempa bumi, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa.

Masyarakat juga diimbau hanya percaya pada informasi resmi dari BMKG, BASARNAS, BNPB, Tagana, TNI/Polri hinga aparat pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com