KOMPAS.com - Elon Musk telah mengumumkan bahwa verifikasi akun Twitter untuk mendapatkan tanda centang biru akan dikenakan biaya berlangganan 8 dollar AS per bulan.
Dengan kebijakan baru ini, pengguna biasa bisa memperoleh tanda centang biru selama bersedia membayar.
Sebelumnya, tanda centang biru diberikan secara cuma-cuma oleh Twitter kepada sejumlah akun yang dianggap layak dan telah melalui proses autentifikasi.
Akun-akun ini umumnya dimiliki oleh figur publik yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan umum seperti politisi, selebritas, lembaga pemerintah, dan organisasi.
Twitter’s current lords & peasants system for who has or doesn’t have a blue checkmark is bullshit.
Power to the people! Blue for $8/month.
— Elon Musk (@elonmusk) November 1, 2022
Dikutip dari Aljazeera, Elon Musk berencana menerapkan layanan berlangganan itu mulai Senin pekan depan.
Perubahan ini akan diperkenalkan lebih dahulu di Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Pengguna akan diberikan waktu untuk memutuskan berlangganan atau kehilangan tanda centang biru.
Dikutip dari The Washington Post, fitur tanda centang biru yang didapat melalui proses verifikasi pertama kali diluncurkan pada 2009.
Peluncuran fitur ini merupakan jawaban dari platform tersebut terhadap keluhan dari figur publik mengenai akun-akun yang mencatut nama mereka.
Keluhan tersebut, salah satunya, datang dari Kanye West (sekarang Ye) karena kesal dengan pengguna Twitter yang berpura-pura menjadi dirinya. Padahal dia tidak memiliki akun Twitter.
Tony La Russa, mantan manajer St. Louis Cardinals, bahkan menggugat Twitter karena ada sebuah akun yang berpura-pura menjadi dirinya dan membagikan cerita fiktif tentang pengalamannya mengemudi dalam keadaan mabuk.
Menurut pernyataan salah satu pendiri Twitter, Biz Stone, pada 2009, awalnya verifikasi hanya ditawarkan kepada pejabat publik, agensi publik, artis terkenal, atlet, dan individu terkenal lain yang akunnya berisiko dipalsukan.
Akun-akun awal yang mendapatkan tanda centang biru termasuk Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat, Neil Armstrong, Kim Kardashian, dan Departemen Kepolisian Milwaukee.
Mulai 2016, Twitter membuka proses pengajuan untuk mendapatkan verifikasi dan tanda centang biru kepada semua pengguna.
Kendati demikian, keputusan akhir mengenai apakah sebuah akun layak untuk diverifikasi atau tidak tetap dipegang oleh Twitter.