Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Apakah Mayoritas Ilmuwan Setuju soal Pendinginan Global?

Kompas.com - 08/09/2022, 08:08 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pemanasan global merupakan isu yang telah dikhawatirkan sejak puluhan tahun lalu. Namun, beredar narasi bahwa mayoritas ilmuwan pada 1970-an menentang adanya pemanasan global dan mendukung hipotesis soal pendinginan Bumi.

Pemanasan global merupakan istilah yang menggambarkan kenaikan suhu rata-rata daratan, lautan dan atmosfer bumi secara bertahap.

Akun Facebook ini menyebut contoh-contoh yang mengklaim bahwa konsensus sains selama ini terbukti gagal.

Hipotesis Pendinginan Global didukung oleh mayoritas ilmuwan pada tahun 1970-an," tulis salah satu kegagalan konsensus sains yang dia sebutkan, dalam terjemahan bahasa Indonesia.

Mitos lawas

Dilansir dari Australian Associates Press, Senin (5/9/2022), konsensus tentang hipotesis pendinginan global adalah mitos lama yang dinarasikan kembali.

Hipotesis soal pendinginan global ini memang ada sejak 1970-an. Misalnya seperti dituliskan Majalah Scienceline yang mewawancarai ilmuwan iklim terkemuka Reid Bryson pada 1973. Dia mengeklaim bahwa Bumi mengalami pendinginan.

Peneliti iklim Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Stephen Schneider, pada 1971 juga menerbitkan studi yang menyatakan bahwa laju kenaikan suhu berkurang dengan meningkatnya karbon dioksida di atmosfer.

Pandangan ini bahkan diperkuat oleh editor sains Peter Gwynne dalam artikel Newsweek pada 1975 yang mendukung hipotesis dari segelintir ilmuan.

Bantahan hipotesis

Pandangan segelintir ilmuan tentang Bumi yang semakin mendingin telah dibantah oleh sebuah studi dari American Meteorological Society pada September 2008.

Studi itu meninjau literatur ilmiah dari 1965 hingga 1979 dan menemukan tujuh makalah yang mendukung pendinginan Bumi, 20 bersikap netral, dan 44 membuktikan pemanasan global.

Menurut studi tersebut, perbedaan pandangan terjadi karena ilmu tentang iklim masih berkembang.

Sejarawan sains di Universitas Harvard, Profesor Naomi Oreskes menegaskan bahwa narasi mengenai pendinginan Bumi merupakan narasi yang keliru.

"Beberapa orang di tahun 1970-an berpikir bahwa, dengan adanya siklus Milankovitch, Bumi sedang menuju ke periode pendinginan lainnya. Namun, yang lain berpikir bahwa dengan meningkatnya CO2, hal itu belum tentu terjadi. Pada 1970-an masalah itu tidak terselesaikan. Akan salah untuk mengklaim konsensus di kedua arah pada saat itu," kata Oreskes.

Hal serupa juga disampaikan oleh prakarsa penelitian perubahan iklim dan sejarah di Universitas Princeton, Profesor Emeritus John Haldon.

Diskusi soal pemanasan global atau krisis iklim pada 1970-an juga telah dilakukan oleh para ilmuwan.

Kemudian diskusi ini diperumit oleh isu lain yang berkembang sejak 1960-an soal potensi perang nuklir, dampak nuklir besar-besaran, serta gagasan soal musim dingin akibat nuklir.

"Jadi bukan karena argumen pendinginan tahun 1970-an dilihat sebagai positif: itu dilihat dalam hal musim dingin nuklir dengan efek yang menghancurkan, bukan sebagai penangkal pemanasan global," ujar Haldon.

"Argumen musim dingin nuklir benar-benar sama sekali tidak terkait dengan diskusi jangka panjang oleh para ilmuwan tentang pemanasan global – sebuah perdebatan yang dimulai pada 1960-an dan 1970-an," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com