KOMPAS.com - Sebuah artikel dari media asal Amerika Serikat yang terhubung dengan industri minyak mengutip berita lama terkait upaya Skotlandia dalam mengerem perubahan iklim.
Artikel dari Energy News Beat itu menimbulkan keributan di media sosial dengan tuduhan bahwa Skotlandia berupaya mengurangi perubahan iklim dengan cara yang keliru, yakni membuat jalan ladang angin dengan menebang 14 juta pohon.
Dilansir dari ABC.net.au, ladang angin yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga angin yang diklaim ramah lingkungan, justru jadi alasan Skotlandia menebang 14 juta pohon yang bisa menimbulkan kerusakan alam.
Baca juga: Deforestasi Hutan Hujan Amazon Tertinggi dalam 6 Tahun
Tudingan yang mereka katakan adalah, hal itu merupakan kegilaan lingkungan, obsesi keuntungan dari isu energi terbarukan, hingga perubahan iklim adalah isu tipuan yang dicetuskan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Unggahan lain mengatakan bahwa Skotlandia melakukan penebangan 14 juta pohon itu secara masif sejak tahun 2020.
Badan Kehutanan dan Lahan Skotlandia (FLS) menjelaskan, memang terdapat data penebangan 14 juta pohon di wilayah mereka, namun itu total keseluruhan dari penebangan selama 20 tahun.
Artikel dari Energy News Beat yang diributkan di media sosial tak dilengkapi keterangan tersebut.
Padahal situs berita Skotlandia The Herald, yang dikutipnya, telah memberikan keterangan yang lebih lengkap.
Baca juga: Tingkat Kehilangan Hutan Primer Indonesia Turun 5 Tahun Berturut-turut
Keterangan bahwa 14 juta pohon yang ditebang merupakan pohon produksi yang pasti akan ditebang untuk diambil kayunya, juga tidak disertakan dalam artikel yang diributkan itu.
Hal yang juga tak dijelaskan, pada waktu yang sama atau 20 tahun itu, FLS mengeklaim telah melakukan penanaman pohon sebanyak 272 juta di berbagai wilayah di dalam negeri.