KOMPAS.com - Perang Dunia II yang berakhir pada 1945 setelah berlangsung enam tahun, tidak lantas meninggalkan dunia yang damai tanpa konflik antar-negara.
Jerman yang menjadi pusaran konflik pada Perang Dunia I maupun II memang telah luluh lantak saat itu. Namun, tercipta dua kubu yang saling bersaing dalam hal idealisme, geopolitik, hingga ilmu pengetahuan.
Dua kubu besar tersebuat ialah Blok Barat dengan pendirian kapitalis dan demokratis yang dipimpin Amerika Serikat (AS), serta Blok Timur berideologi komunis yang didominasi Uni Soviet.
Persaingan di bidang teknologi luar angkasa menghangat ketika Uni Soviet berhasil menerbangkan satelit pertama mereka hingga berhasil mengorbit bumi selama 98 menit.
Baca juga: 22 Juli 1987: Negosiasi Alot AS-Uni Soviet Capai Kesepakatan Pengendalian Senjata Nuklir
Dilansir dari History.com, pada masa yang masih penuh kecurigaan, AS khawatir teknologi dan senjata berbahaya akan digunakan Uni Soviet untuk menyerang mereka.
Kongres AS mengesahkan sebuah aturan yang menetapkan pembentukan National Aeronautics and Space Administration (NASA), yang bertanggung jawab mengoordinasikan kegiatan di luar angkasa, pada 29 Juli 1958 atau 64 tahun yang lalu.
Perang dingin pada periode 1950-an memasuki peningkatan persaingan ancaman senjata nuklir, spionase dan antispionase, keterlibatan di Perang Korea, serta adu argumentasi di media, antar-kedua blok.
Persaingan di bidang antariksa dimulai Uni Soviet dengan membuat Sputnik I yang akan menjadi satelit buatan pertama di dunia dan objek buatan manusia pertama yang ditempatkan di orbit Bumi.
Peluncurannya dilakukan menggunakan rudal balistik tipe R7 yang juga buatan Uni Soviet, dan kemudian menjadi rudal antarbenua pertama di dunia. Blok Barat terkejut akan kemajuan itu.
Baca juga: Michael Collins, Astronot di Misi Apollo 11 yang Terlupakan...
Mereka memperkirakan R7 bisa digunakan Uni Soviet menembak wilayah AS. Mereka pun berupaya mengumpulkan semakin banyak intelijen mengenai kegiatan militer Uni Soviet.
Di sisi lain, AS berusaha menyusul peluncuran Sputnik I dengan membuat satelit Explorer I yang dilaksanakan Angkatan Darat AS di bawah arahan ilmuwan roket Wernher von Braun.