Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar informasi kesehatan di media sosial, yang menyebut bahwa minum air di waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Waktu tidak tepat yang dimaksud, seperti setelah makan, makan buah, olahraga, bahkan setelah mandi.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com narasi itu tidak benar.
Informasi mengenai waktu minum yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis (21/7/2022).
Akun tersebut mengunggah video berdurasi 3 menit 34 detik yang telah ditonton lebih dari 76 ribu kali dan mendapat lebih dari 1,2 ribu like.
"KEBIASAAN MINUM AIR WAKTU INI PENYEBAB PENYAKIT HINGGA GANGGUAN HATI," tulisnya.
Dalam video itu, narator menjelaskan waktu minum air yang diklaim sebagai penyebab gangguan hati. Waktu tidak tepat yang dimaksud yakni:
1. setelah makan
2. setelah olahraga
3. setelah makan buah
4. setelah mandi
Video itu juga mencatut nama Dr. Leonard Smith, yang disebut sebagai sumber informasi dari narasinya.
Pernyataan dokter ahli bedah gastrointestinal, vaskular dan umum, Leonard Smith yang membicarakan tentang air minum pernah dibulikasikan Mel Magazine pada 23 Agustus 2017.
Dalam pernyataannya, Smith menganjurkan agar orang-orang meminum air secara perlahan. Tidak ada pernyataan mengenai waktu yang tidak tepat untuk meminum air.
Dia menyebut, minum terlalu cepat dapat mengeluarkan sebagian besar sebagai urin, yang akan berdampak memperlambat proses hidrasi.
"Anda harus menyesap air secara perlahan, dua hingga tiga ons sekaligus, sepanjang hari. Jika Anda minum terlalu cepat, Anda berisiko mengencerkan darah Anda, yang dapat menyebabkan ekskresi air lebih cepat oleh ginjal," kata dia.
Meminum air dalam jumlah banyak sekaligus juga tidak baik karena menyebabkan ketidakseimbangan cairan.
Narasi mengenai waktu yang tidak tepat untuk minum air juga dibantah oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH.
"Hoaks, air putih bisa dikonsumsi kapan saja," ujar Ari yang juga menjabat sebagai Dekan dari Fakultas Kedoteran Universitas Indonesia (FKUI) kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).