Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesejahteraan dan Keadilan Jadi Sorotan Hari Janda Internasional, Poligami Bisa Jadi Solusi?

Kompas.com - 24/06/2022, 17:28 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyaknya jumlah janda di dunia menjadi perhatian berbagai pihak, hingga kemudian setiap tanggal 23 Juni diperingati sebagai Hari Janda Internasional atau International Widows' Day.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam situs resminya menyebutkan, pandemi Covid-19, perang, dan konflik akhir-akhir ini menambah jumlah janda secara signifikan.

Mereka memperkirakan pada 2022 terdapat lebih dari 258 juta janda di dunia. Karena ketidaksetaraan yang dialami, mereka kerap mendapatkan masalah ekonomi, kekerasan, kesehatan, bahkan mendapatkan kerugian lebih besar karena konflik.

Namun dengan jumlah yang sangat banyak dan permasalahan berat yang dihadapi, mereka jarang mendapatkan cukup perhatian dalam penanganan masalah sosial.

Baca juga: Perang di Rusia-Ukraina, tetapi Mengapa Hoaksnya Beredar di Indonesia?

Wacana poligami sebagai solusi

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Moh Basir Khadim, sempat menawarkan solusi untuk isu tersebut pada Mei 2022.

Dia kemudian mewacanakan adanya rancangan peraturan daerah yang membolehkan aparatur sipil negara di Banyuwangi boleh berpoligami.

Basir memperhatikan persoalan janda karena menyaksikan langsung bagaimana rentannya janda-janda di Banyuwangi. Apalagi, menurut dia, di wilayah itu terjadi 7.500 kasus perceraian per tahun.

"Tujuannya itu ke pemberdayaan, pemberdayaan dan perlindungan. Hanya intinya pada pemberdayaan bagi janda (yang) tidak bisa apa-apa (tidak memiliki keterampilan)," kata Basir pada 23/6/2022).

Baca juga: Wacana Rapeda Janda di Banyuwangi, ASN Diusulkan Bisa Berpoligami

Rencananya, Fraksi PPP di DPRD Banyuwangi akan membuat usulan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Janda di Kabupaten Banyuwangi, tahun depan, dengan memasukkan klausul janda dimadu.

Basir menyatakan bahwa pria yang mampu, terutama ASN, sebaiknya berpoligami atau menjadikan janda istri kedua, untuk melindungi dan memberdayakannya.

Usulan itu segera disambut kontroversi, dengan sebagian pihak meragukan cara itu akan menghasilkan solusi. Atau jangan-jangan justru menimbulkan masalah baru.

Dampak poligami pada keluarga

Sejumlah penelitian dilakukan untuk berusaha memahami realita yang terjadi pada keluarga yang suaminya telah berpoligami.

Peneliti melakukan asesmen untuk melihat dampak poligami pada kesejahteraan secara fisik dan psikis.

Nur Hikmah, Ahmad, dan Rusnam dalam penelitian mereka mengungkap bahwa alasan pria berpoligami yang paling utama ialah mampu secara materi dan mendapat kasih sayang lebih, disertai janji akan berlaku adil.

Namun, fakta yang terungkap dalam penelitian berjudul "Dampak Poligami terhadap Kesejahteraan Istri dan Anak Perspektif Maqasid Al-Syariah (Studi di Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan)", akhirnya suami lebih banyak bersama istri muda daripada istri tua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

[HOAKS] Foto Donald Trump Pakai Helm dan Seragam Militer

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

[KLARIFIKASI] Foto Korban Serangan Israel di Gaza pada 2014 Dibagikan dengan Konteks Keliru

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

INFOGRAFIK: Tidak Benar Gaji ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

[HOAKS] Seorang Ibu di AS Disuntik Mati karena Telantarkan Anaknya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

[HOAKS] Foto Helikopter yang Ditumpangi Presiden Iran Terbakar

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan Diskualifikasi Timnas Israel di Olimpiade Paris

Hoaks atau Fakta
Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com