Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Surat Berharga Negara Palsu, Ini Peringatan BI

Kompas.com - 28/05/2022, 13:56 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Penipuan mengatasnamakan Bank Indonesia (BI) kembali terjadi. Kali ini modusnya menggunakan Surat Berharga Negara (SNB).

Penerima surat diminta untuk melakukan verifikasi keabsahan atau surat pembuktian konfirmasi atas kepemilikan SBN.

Dari contoh surat yang beredar, penerbitan SBN senilai Rp 100 juta memakai logo dan tanda tangan salah satu pejabat Bank Indonesia.

Melalui akun Instagram resminya, BI menegaskan bahwa surat tersebut merupakan surat palsu yang digunakan pihak tertentu untuk melakukan modus penipuan.

BI memastikan, pihaknya tidak pernah menerbitkan surat verifikasi keabsahan dan bukti atas kepemilikan SBN.

"Sebagai bank sentral, Bank Indonesia tidak pernah menerbitkan surat verifikasi keabsahan ataupun surat pembuktian konfirmasi atas kepemilikan surat berharga apapun, termasuk Surat Berharga Negara (SBN)," tulisnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bank Indonesia (@bank_indonesia)

Hanya diterbitkan melalui Kemenkeu

Sebagai informasi, SBN hanya dapat diterbitkan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sementara, kepemilikan atas SBN dapat dicek dan diketahui melalui mitra distribusi (midis).

Dikutip dari laman Kemenkeu, 6 April 2018, SBN dapat dibeli secara online melalui e-SBN.

Mekanisme pemesanan pembelian dilakukan secara langsung kepada Pemerintah melalui sistem elektronik yang disediakan oleh mitra distribusi atau agen penjual. Mitra distribusi pilot project biasanya terdiri bank, perusahaan efek, dan fintech.

Penerbitan SBN bersifat fleksibel, bergantung pada sejumlah faktor, antara lain kondisi pasar, minat masyarakat, dan kebutuhan kas negara.

Dilansir dari Harian Kompas, 18 Desember 2021, Kemenkeu menargetkan penerbitan SBN ritel di kisaran Rp 100 triliun pada 2022.

Target tersebut tidak jauh dari nilai penerbitan SBN ritel pada 2021 yang mencapai Rp 97,2 triliun.

Waspadai penipuan

Terkait sebaran SBN palsu, BI mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati.

"Perlu Sobat ketahui, semua hal terkait Surat Berharga Negara (SBN) hanya diterbitkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan, bukan melalui Bank Indonesia".

Pihaknya memastikan, oknum yang mengaku memiliki surat-surat tersebut dipastikan merupakan tindak penipuan. Masyarakat diimbau untuk tidak terkecoh.

Apabila ingin mengetahui lebih dalam seputar SBN, maka masyarakat dapat mengunjungi laman resmi Kemenkeu di https://www.kemenkeu.go.id/ori 

Laman tersebut menyeduakan informasi tentang Obligasi Negara Ritel (ORI) yang meupakan salah satu SBN yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan melalui midis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com