Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KABAR DATA: Gempa M 7,4 Guncang Jepang, 4 Orang Tewas 97 Terluka

Kompas.com - 17/03/2022, 14:34 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa mengguncang wilayah Jepang pada Rabu (16/3/2022) pukul 23.36 waktu setempat.

Pantauan Badan Meteorologi Jepang (JMA/Japan Meteorogical Agency) menunjukkan, gempa itu berkekuatan M 7,3 sebelum diperbarui menjadi M 7,4.

Berikut data yang berhasil dihimpun terkait gempa tersebut:

  • Episenter: lepas pantai Prefektur Fukushima
  • Kedalaman: 60 km
  • Magnitudo: 7,4
  • Koordinat: 37,7 LU 141,7 BT
  • Waktu kejadian: Rabu, (16/3/2022) pukul 23.36

Kekuatan guncangan

JMA mencatat, intensitas guncangan gempa tersebut dirasakan pada tingkatan berbeda di sejumlah prefektur.

Prefektur Miyagi dan Fukushima menjadi wilayah yang paling parah merasakan intensitas guncangan gempa

Di Miyagi, guncangan gempa dapat dirasakan dalam intensitas 5- sampai 6+. Sedangkan di Fukushima, guncangan gempa dirasakan dalam intensitas 2 sampai 6+.

Berdasarkan penjelasan di situs JMA, pada gempa dengan intensitas guncangan 6+, mustahil bagi orang-orang untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak.

Tak hanya itu, sebagian besar furnitur dalam rumah yang tidak dipasang permanen akan bergerak dan banyak barang dalam rumah yang berjatuhan.

Peringatan tsunami dikeluarkan

Dilansir dari Japan Times, Kamis (17/3/2022) gempa berkekuatan M 7,4 itu membuat JMA mengeluarkan peringatan dini tsunami setinggi kurang dari 1 meter.

Peringatan itu dikeluarkan untuk warga yang tinggal di daerah pesisir Prefektur Miyagi dan Prefektur Fukushima.

Peringatan itu dicabut Kamis pagi setelah gelombang tsunami yang diamati relatif kecil.

JMA mengatakan, gelombang tsunami hingga 30 sentimeter sebelumnya teramati di Pelabuhan Ishinomaki di Prefektur Miyagi.

Empat orang tewas dan 97 terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

INFOGRAFIK: Benarkah Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Unggahan Foto Tidak Perlihatkan Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

[HOAKS] Gibran Resmi Batal Dilantik sebagai Wakil Presiden

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

[HOAKS] Produk Bumbu Masakan Positif Mengandung Babi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

[HOAKS] Voucher Ayam Goreng Gratis dalam Rangka 46 Tahun KFC

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

INFOGRAFIK: Video Turbulensi Pesawat ALK Bukan Musibah di Kabin Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu 'God Save the Queen'...

Mengenang Kontroversi Sex Pistols Saat Rilis Lagu "God Save the Queen"...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

[HOAKS] Rumah Sakit Sri Ratu Medan Ditutup Sementara

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

CEK FAKTA: Benarkah Sebar Bibit Ikan Lele ke Saluran Air Cegah DBD ?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

[KLARIFIKASI] Foto Keanu Reeves Bawa Lari Kamera Paparazi Merupakan Adegan Film

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

CEK FAKTA: Benarkah Gim Daring Meningkatkan Kasus Kriminal Anak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

[HOAKS] Ruben Onsu Meninggal Dunia pada 19 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Putin ke Pemakaman Raisi | Denda Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

INFOGRAFIK: Foto Donald Trump Berseragam Tentara, Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

CEK FAKTA: Luhut Klaim Proyek Kereta Cepat Layak Dilanjutkan sampai Surabaya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com