Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernarkah Konsol Wii yang Berfungsi Akan Dihancurkan Nintendo Secara Otomatis?

Kompas.com - 09/03/2022, 10:56 WIB
Bayu Galih

Penulis

KOMPAS.com - Perusahaan game asal Jepang Nintendo secara resmi telah mengumumkan akan menghentikan layanan toko digital eShop untuk konsol Nintendo Wii U pada akhir Maret 2023.

Dengan demikian, Nintendo eShop tidak lagi melayani pembelian game untuk Wii U, konsol yang dirilis pada akhir 2012.

Kabar itu terbilang tidak mengagetkan, sebab Nintendo juga sudah menghentikan produksi konsol Wii U sejak Februari 2017. Penjualan Wii U memang tidak sesukses Wii, konsol yang menjadi pendahulunya.

Meski begitu, Wii dan Wii U masih memiliki penggemar. Masih banyak gamer yang mengoleksi dan memainkan game di dua konsol yang kalah saing dengan PlayStation 3 dan Xbox 360 itu.

Hingga kemudian, muncul kabar mengagetkan di media sosial yang menyebutkan Nintendo Wii yang masih berfungsi dan dapat dimainkan akan dihancurkan Nintendo secara otomatis atau self destruct.

Baca juga: [Kabar Data] Penjualan Nintendo Wii U dan Nintendo 3DS

Nintendo Wii UNintendo Nintendo Wii U

Benarkah kabar tersebut?

Dilansir dari laman pemeriksa fakta Snopes.com, informasi itu bermula dari sebuah situs bernama Hard Drive pada 4 Maret 2022.

Dalam sebuah artikelnya, Hard Drive menulis bahwa Nintendo mengumumkan semua Wii yang masih berfungsi akan "dihancurkan".

Artikel itu bahkan mengutip pernyataan Presiden Nintendo of America, Doug Bowser.

"Karena ada perubahan standard di industri game, dan hardware yang tersedia kini lebih baik, kami pikir hal terbaik adalah semua Wii yang masih berfungsi akan hancur dalam sehari pada tahun depan," ujar Doug Bowser, menurut artikel tersebut.

Baca juga: Muncul Hoaks Majalah Time Samakan Putin dengan Hitler, Pembuatnya Bermaksud Satire

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com