KOMPAS.com - Saat membicarakan hoaks, sejarah mencatat peran penting adanya medium atau media/alat yang digunakan untuk menyebarkan informasi itu lebih luas ke masyarakat.
Dalam perkembangan awalnya, hoaks muncul melalui pemberitaan di surat kabar.
Kebanyakan adanya informasi keliru itu hadir dalam bentuk artikel yang disajikan tanpa ada verifikasi dari pihak yang terkait atau ahli terkait.
Misalnya, ketika media memberitakan pernyataan Benjamin Franklin yang menyebut bahwa obat yang dibuat dari zat "Batu China" dapat menyembuhkan rabies, kanker, dan sejumlah penyakit lainnya.
Pernyataan itu ditulis apa adanya, tanpa ada penjelasan dari ahli terkait. Faktanya, kemudian diketahui bahwa batu-batu itu terbuat dari tanduk rusa dan tidak memiliki kemanjuran sebagai obat.
Baca juga: Sejarah Hoaks, Sudah Ada sejak Abad Ke-16, dari Kekeliruan hingga Parodi
Hoaks kemudian semakin berkembang ketika digunakan dalam bisnis pertunjukan. Salah satunya diperlihatkan oleh Phineas Taylor Barnum.
PT Barnum yang kemudian dikenal sebagai The Greatest Showman, menipu banyak orang dengan pertunjukan semacam "freak show", yang ternyata hasil manipulasi.
Di lokasi pertunjukan yang dinamakan Barnum's American Museum, PT Barnum menampilkan makhluk, tokoh, hingga penemuan unik yang dikemas serupa sirkus yang menarik ribuan pengunjung setiap harinya.
Kendati demikian, tipuan itu diwarnai rasisme dan penyiksaan hewan. Tipuan hebat Barnum menjadi contoh konkret bagaimana publik mudah dan senang ditipu.
Baca juga: PT Barnum, The Greatest Showman, Pembuat Hoaks Terbesar Sepanjang Sejarah
Perkembangan hoaks tentu saja semakin berputar cepat saat teknologi informasi berkembang seperti sekarang.
Semakin hari, masyarakat membutuhkan informasi yang lebih cepat. Selain surat kabar, majalah, radio, televisi, kini pemberitaan bisa dengan mudah diakses melalui internet.
Hoaks mulai disebarkan melalui platform digital. Namun, pemberitaan masih tetap tak luput dalam menyebarkan hoaks.
Baca juga: Sejarah Hoaks (II): Digunakan untuk Menarik Pembaca dan Berbagai Rekayasa