Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat Tumbuh di Pantat? Ini 8 Tips untuk Mencegahnya

Kompas.com - 22/01/2022, 10:22 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Jerawat merupakan masalah pada kulit yang bisa tumbuh pada bagian tubuh manapun, tak terkecuali pantat.

Jerawat yang tumbuh pada bagian paling privat pada tubuh kita ini tentu akan membuat kita tidak nyaman.

Pada dasarnya, jerawat di pantat sedikit berbeda dengan jerawat wajah, baik dari penyebabnya maupun cara pengobatannya.

Dilansir dari Healthline, jerawat yang terbentuk di pantat itu disebabkan oleh folikulitis.

Folikulitis biasanya muncul ketika Staphylococcus aureus, atau bakteri staph, menginfeksi folikel rambut.

Umumnya bakteri staph hidup di kulit tanpa menimbulkan masalah. Namun ketika mereka masuk melalui luka di kulit, itulah yang menyebabkan infeksi.

Apabila infeksi terjadi semakin parah, hal tersebut bisa menyebabkan bisul yang bisa menyakitkan.

Baca juga: Perhatikan, Benjolan di Kuku Jadi Tanda Gangguan Kesehatan

 

Benjolan folikulitis terlihat sangat mirip dengan jerawat biasa, yakni berupa benjolan merah di bagian atas kulit Anda yang berisi nanah.

Benjolan jenis ini bisa terasa gatal dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Memang dalam banyak kasus, kondisi benjolan ini akan hilang dengan serangkaian perawatan tertentu.

Hanya saja ada baiknya jika Anda bisa mencegah sebelum jerawat di pantat tumbuh.

Berikut ini cara mengatasi jerawat di pantat, seperti dilansir dari Healthline.

1. Kenakan pakaian yang longgar

Pakaian yang ketat dapat menyebabkan jerawat. Oleh karena itu, seseorang disarankan untuk beristirahat dengan pakaian yang longgar alih-alih mengenakan pakaian ketat, seperti spandex atau skinny jeans.

Pilih pakaian, terutama pakaian dalam, yang terbuat dari katun alami jika Anda bisa.

2. Mandi secara teratur

Salah satu cara yang paling penting untuk mencegah infeksi adalah dengan mandi secara teratur dengan sabun antibakteri yang baik.

Jika Anda rentan terhadap jerawat pantat, langkah pertama yang mungkin dilakukan adalah mandi di pagi dan sore hari.

Hal ini dapat membantu menghilangkan kotoran dan penumpukan bakteri dari keringat.

Baca juga: Tak Hanya untuk Mandi, Ini 7 Manfaat Lain Sabun Batangan

3. Mandi setelah berolahraga

Membiarkan keringat dan kotoran di kulit setelah berolahraga bisa menjadi penyumbang besar jerawat pantat.

Pastikan Anda mandi sesegera mungkin setelah sesi berkeringat.

Selain itu, Anda juga harus memastikan untuk mencuci pakaian olahraga setelah digunakan.

4. Hindari pelembut kain

Kulit beberapa orang bisa sensitif terhadap kain atau produk cucian yang berbeda.

Kondisi ini disebabkan oleh sebagian besar merek deterjen cucian yang mengandung hypoallergenic.

Jika Anda menduga bahwa deterjen, pelembut kain, atau lembaran pengering dapat menyebabkan masalah, beralihlah ke benda yang tanpa pewarna atau jangan gunakan produk tertentu sama sekali.

Baca juga: Kulit Berjerawat Tak Selalu Perlu Perawatan Rumit

5. Duduk di atas waslap hangat

Basahi waslap dengan air hangat, tetapi tidak terlalu panas. Tempatkan kain lembab dengan lembut di atas area di pantat yang sedang berjerawat.

Kehangatan akan menenangkan dan dapat membantu membuka pori-pori dan mengeluarkan beberapa bakteri dan nanah.

6. Minyak pohon teh

Minyak pohon teh berasal dari daun pohon di Australia. Minyak teh telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengobati berbagai infeksi kulit dan luka.

Penelitian telah menunjukkan bahwa itu efektif dalam membunuh bakteri dan mungkin hampir sama efektifnya dengan benzoil peroksida untuk mengobati jerawat.

Anda dapat menemukan losion, krim, dan pembersih yang mengandung minyak.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Jerawat di Pantat

7. Gunakan krim yang mengandung seng

Krim yang mengandung mineral seng juga telah terbukti membantu mengurangi gejala jerawat.

8. Larutan air garam

Air garam dapat membantu mengobati infeksi ringan.

Mayo Clinic merekomendasikan untuk mencampur 1 sendok teh garam meja dengan 2 gelas air dan mengoleskan larutan dengan waslap ke area yang berjerawat.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Galih Pangestu Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com