Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Varian Omicron Ringan, IDI: Penularan 5 Kali Lebih Cepat

Kompas.com - 19/12/2021, 09:16 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah ahli mengungkap varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan.

Ketua Umum pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih mengatakan, meski demikian bahwa penularan varian Omicron lima kali lebih cepat.

"Sudah dikonfirmasi oleh para ahli gejala omicron ini tidak lebih berat, malah lebih ringan, tetapi kecepatan penularannya bisa lima kali, ada yang menyebut angka 500 persen berarti 5 kali lebih cepat," kata Daeng dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk "Heboh Omicron", Sabtu (18/12/2021).

Meski demikian, Daeng mengatakan, penularan varian Omicron akan berakibat perburukan pada penderita penyakit HIV dan penyakit yang dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun.

"Itu yang dilaporkan WHO maupun dari Afrika Selatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Daeng mengatakan, meski menimbulkan gejala ringan, Varian Omicron tetap harus diwaspadai karena berpotensi menyebabkan transmisi lokal.

Oleh karenanya, kata dia, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan obat-obatan harus dipersiapkan.

"Dan shelter-shelter untuk isolasi mandiri ini lebih di-sounding untuk dipersiapkan, saya kira kawan-kawan di Satgas itu sudah mulai ancang-ancang," ucap dia.

Baca juga: IDI: Penularan Varian Omicron 5 Kali Lebih Cepat, Gejalanya Ringan

Tiga Kasus pertama kasus Omicron di Indonesia

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat total tiga kasus Covid-19 dari penularan varian Omicron pada Sabtu (18/12/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien pertama terkonfirmasi pada Kamis lalu atas inisial N, seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet Kemayoran.

Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada tanggal 14 dan 15 Desember lalu.

Kemudian, Nadia mengatakan, hari ini, bertambah dua pasien terinfeksi varian Omicron.

Kedua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru Kembali dari luar negeri. Keduanya memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu.

Nadia mengatakan, kedua pasien terbaru ini terdeteksi setelah menjalani karantina wajib 10 hari sepulangnya dari luar negeri. Hal ini, kata dia, menunjukkan bahwa sistem proteksi pemerintah berjalan dengan baik untuk mencegah penularan dari pendatang dari luar negeri yang terjangkit virus Covid-19.

Baca juga: Omicron Makin Meluas, Belanda Umumkan Lockdown Nasional sebelum Natal

Berdasarkan temuan dua kasus tersebut, Nadia mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, mengingat laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” pungkasnya.

(Sumber: Kompas.com Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Diamanty Meiliana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com