Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Hepatitis Akut Bisa Menular ke Orang Dewasa? Simak Penjelasan Kemenkes

KOMPAS.com - Hepatitis akut yang menyerang sejumlah anak di Indonesia dan negara lain terdeteksi pada beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan temuan, terdapat adenovirus pada pasien yang terinfeksi hepatitis akut, sehingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa penyakit ini bisa menular melalui udara.

Selain itu, Kemenkes pun menjelaskan mengenai potensi penularan hepatitis akut dari anak-anak ke orang dewasa.

Penjelasan Kemenkes

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (17/5/2022), Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut misterius kemungkinan bisa menginfeksi orang dewasa.

"Kemungkinan bisa," kata Nadia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Metabolik Endokrin dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD menyampaikan, kasus hepatitis akut disebut bisa menular ke orang dewasa.

"Bisa saja, seperti hepatitis A lewat oral, hepatitis B dan hepatitis C melalui kontak darah, jarum suntik yang tidak steril, dan hubungan seks," ujar Em Yunir, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Em Yunir menambahkan, penularan hepatitis dari satu orang ke orang lainnya bergantung pada jenisnya.

Dilansir dari situs resmi CDC melalui KOMPAS.com, hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B, dan hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, Sp.PD, K-PTI mengatakan, menularnya suatu penyakit bergantung pada penyebabnya. Menurut Erni, suatu penyakit bisa menular jika penyakit itu memang bersifat menular.

"Tidak semua hepatitis menular. Hepatitis yang disebabkan kuman bisa menular, tapi kalau karena autoimun atau karena obat-obatan tidak bisa menular," ujar Erni.

"Kalau hepatitisnya dikarenakan virus, ya menular," imbuhnya.

Hepatitis yang diinduksi obat

Dilansir dari situs resmi Hopkins Medicine melalui KOMPAS.com, hepatitis yang muncul akibat obat-obatan yang dikonsumsi dikenal dengan istilah hepatitis yang diinduksi obat.

Kondisi ini terjadi saat tubuh muncul kemerahan dan pembengkakan (peradangan) yang disebabkan oleh sejumlah obat-obatan tertentu yang berbahaya (beracun).

Oleh sebab itu, organ hati bekerja keras untuk membantu memecah obat-obatan tertentu dalam darah pasien.

Jika ada terlalu banyak obat dalam darah, organ hati bisa rusak parah. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat.

Meski begitu, hepatitis yang diinduksi obat jarang terjadi. Dalam kebanyakan kasus, seseorang mungkin minum obat selama beberapa bulan sebelum mencapai tingkat toksik dan mempengaruhi organ hati.

Penyakit ini juga bisa terjadi akibat mengonsumsi terlalu banyak obat-obatan tertentu, seperti asetaminofen.

Banyak jenis obat dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat, termasuk:

- Obat nyeri dan demam yang mengandung asetaminofen.

- Aspirin dan obat nyeri dan demam yang dijual bebas (NSAID atau obat antiinflamasi nonsteroid).

- Steroid anabolik, obat-obatan buatan manusia yang seperti testosteron hormon seks pria.

- Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri (antibiotik).

- Pil KB (kontrasepsi oral).

- Statin, digunakan untuk menurunkan kolesterol.

- Obat sulfa, sejenis antibiotik.

- Obat anti epilepsi.

- Obat-obatan herbal, antara lain ephedra, Germander, Pennyroyal, dan masih banyak lainnya. Ingatlah bahwa tidak semua suplemen "alami" atau "herbal" aman. Mereka juga tidak diatur untuk keamanan.

(Penulis: Retia Kartika Dewi | Editor: Rendika Ferri Kurniawan)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/05/21/210000381/benarkah-hepatitis-akut-bisa-menular-ke-orang-dewasa-simak-penjelasan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke