Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Joko Suranto, “Crazy Rich Grobogan” yang Rogoh Uang Pribadi Rp 2,8 Miliar demi Memperbaiki Jalan

Tak pelak, aksinya itu membuat dirinya dijuluki "Crazy Rich Grobogan".

Desa Jetis sendiri merupakan kampung halaman dari Joko. Jalan sepanjang 1,8 kilometer itu diketahui sudah rusak selama sekitar 20 tahun.

Meski sudah rusak dalam waktu yang lama, jalan tersebut tidak kunjung mendapat perbaikan dari Pemerintah setempat.

Situasi inilah yang akhirnya membuat Joko rela merogoh kantong pribadinya hingga Rp 2,8 miliar. Jalan yang melintasi tiga desa (Telawah, Jetis, dan Nampu) itu digarap dengan betonisasi sejak awal Ramadhan hingga target rampung sebelum Idul Fitri 2022.

Lalu siapa sebenarnya Joko Suranto?

Joko Suranto seorang bos properti

Joko Suranto diketahui merupakan seorang pengusaha properti. Kepala Desa Jetis sekaligus kakak kandung Joko, Suharnanik mengatakan, adiknya habis kesabaran lantaran setiap pulang kampung selalu melintasi jalan rusak.

"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas. Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ujar Suharnanik, Sabtu (16/4/2022).

Karena itu, kata dia, sang adik memilih mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki jalan rusak tersebut. Alasan lainnya adalah sebagai bentuk amal jariah.

"Ya intinya untuk amal jariah," ucap Suharnanik, dilansir dari Tribun Jateng.

Suharnanik menambahkan, jalan tersebut menjadi salah satu jalur penghubung dengan Kabupaten Boyolali, Jateng, itu sudah rusak sekian lama. Namun menurutnya, kondisinya berlubang sehingga saat turun hujan, jalan tersebut tidak layak untuk dilewati.

"Ini jalan kabupaten di bawah naungan Dinas PUPR. Dulu lama sekali pernah diaspal, tapi sudah lama juga hancur. Sudah 20 tahun bolak-balik ajukan perbaikan, tapi tak direspons,” ungkapnya.

Di sisi lain, Suharnanik menyebut, adiknnya itu sudah dikenal berkepribadian baik sedari kecil. Bahkan, sejak sukses di perantauan menjadi seorang developer properti, Joko tidak segan mengucurkan anggaran dari kantong pribadinya untuk pembangunan jalan rusak di daerah lain.

Joko, kata dia, acap kali bersedekah untuk fakir miskin.

"Jalan rusak di daerah lain juga dia perbaiki pakai uangnya sendiri. Bahkan juga pernah ikut urun bangun Masjid. Kalau pulang selalu bersedekah dan sembelih sapi. Kami menyebutnya amal jariah, ketika ada rezeki," pungkas Suharnanik.

Tak menyangka viral

Dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/4/2022), Joko mengaku kaget aksinya itu viral di media sosial. Sebab, ia merasa tidak mempublikasikannya.

"Saya kaget kok ramai, takutnya lari ke mana-mana. Tetapi, saya punya tagline hidup, jangan takut berbuat baik," kata Joko, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel.

Joko juga mengaku tidak berharap apa pun atas pembangunan jalan yang menggunakan uang pribadinya tersebut.

Diakuinya, lambatnya Pemerintah setempat dalam memperbaiki kondisi jalan yang rusak, menjadi salah satu pemicu dirinya mau mengeluarkan uang pribadi.

Selain itu, Joko menyebut bahwa upaya perbaikan jalan memang sudah sepantasnya ia wujudkan lantaran dirinya diberi kesempatan memiliki rezeki yang lebih.

"Setiap tahun saat mau Lebaran, habis ratusan juta untuk uruk jalan di kampung halaman. Kami juga sudah mengajukan perbaikan. Akhirnya karena kelamaan, ya sudah saya bangun. Saya nyesel kok tidak dari dulu saya ambil sendiri. Walau terlambat, syukur alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik," tutur bapak tiga anak yang berdomisili di Bandung ini.

Saat ditanya apakah benar Joko sebelumnya sudah pernah memperbaiki kerusakan jalan serupa di wilayah Jawa Barat dengan kantong pribadinya, termasuk mendanai pembangunan puluhan Masjid di Jabar, ia mengamini. Namun, Joko enggan mengulas lebih dalam cerita tersebut.

"Iya, bangun jalan di Kabupaten Bandung, Cicalengka, Subang, dan bangun 30 masjid di Jabar. Tapi, sudah enggak apa-apalah, jangan dibesar-besarkan. Intinya, sebagai manusia kita harus berbagi," pungkas bos industri properti di Bandung ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada Sabtu (16/4/2022) pagi, progres betonisasi dengan lebar 4,5 meter di jalan tersebut sudah mencapai 95 persen.

Masyarakat pun antusias bersiap menyambut mulusnya akses jalan yang menghubungkan dengan Kabupaten Boyolali tersebut.

(Sumber:Kompas.com/Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Robertus Belarminus, Teuku Muhammad Valdy Arief) Tribun Jateng

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/04/17/041000181/cerita-joko-suranto-crazy-rich-grobogan-yang-rogoh-uang-pribadi-rp-2-8

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke