Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Mengemudi Mobil Aman Saat Hujan untuk Hindari Mogok

KOMPAS.com- Mengendarai mobil menjadi pilihan yang baik saat sedang hujan, karena bisa membuat pengemudi dan penumpang terhindar dari basah rintik hingga hujan deras.

Namun, bersamaan dengan manfaat berteduh dari hujan dalam perjalanan dengan mobil.

Para ahli otomotif mengingatkan bahwa ada risiko lain yang juga harus diantisipasi oleh pengemudi dan penumpang saat mengendarai mobil ketika hujan.

Kondisi yang harus diwaspadai pengemudi saat mengendarai mobil ketika hujan adalah aquaplaning dan water hammer.

Ketika hujan turun dengan deras dan membuat timbulnya genangan air, ini berpotensi menyebabkan aquaplaning.

Sementara, water hammer adalah kondisi saat air masuk ke ruang pembakaran, bisa juga masuk ke sistem pelumasan. Water hammer juga menjadi penyebab utama mobil mengalami mogok.

Seiring dengan hal itu, patut bagi pengemudi untuk lebih memperhatikan kondisi jalan yang dilalui kendaraan, serta meningkatkan konsentrasi lebih agar perjalanan tetap nyaman serta aman.

Mengingat jalanan yang basah karena guyuran air hujan akan berpengaruh terhadap traksi ban atau daya cengkeram ban terhadap aspal.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan pengemudi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan seperti mogok di tengah banjir dan lain sebagainya.

1. Kurangi kecepatan berkendara

Cara pertama yang bisa pengemudi lakukan saat berkendara di tengah huhan adalah dengan mengurangi kecepatan berkendara.

"Pada kondisi hujan atau setelahnya, pengemudi perlu untuk mengurangi kecepatan berkendara sehingga dapat meredam risiko ban kendaraan tergelincir (selip)," kata Sigit Wahyu Anggoro, Division Head After Sales & Biz Solution CARfix Indonesia dalam pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/12/2020).

2. Pastikan kedalaman genangan air

Kemudian jika hendak melintasi jalanan yang ada genangan airnya pastikan dahulu kedalamannya. Jangan sampai memaksakan kendaraan tetap melaju apalagi bila ground clearance mobil tidak terlalu tinggi.

"Jangan pernah memaksa menerobos genangan air dalam di jalan. Jika dipaksakan, air bisa terhisap masuk ke dalam mesin melalui saluran udara di samping timbul lecet halus pada bagian bawah eksterior," ujar Sigit.

Sebab, jika air masuk ke dalam mesin mobil, maka potensi terjadinya water hammer sangat tinggi. Mesin mobil akan mati dan menyebabkan pengemudi terjebak dalam banjir.

3. Jangan asal terobos jalanan

Hal serupa dinyatakan Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi yang mengungkapkan atas bahayanya water hammer dan aquaplaning.

"Jadi memang patut diperhatikan berkendara dalam situasi penghujan. Jangan asal menghajar jalan apalagi jika tahu sebelumnya wilayah itu banyak lubang," ucap dia.

"Kejadian pengemudi yang kurang antisipatif karena situasi ini cukup banyak, khususnya mengenai aquaplaning karena mobil bisa jadi tak terkendali dengan baik akibat hilangnya traksi," lanjut Didi.

4. Perhatikan saat menanjak

Kemudian, saat kondisi menanjak, jangan terlalu memaksakan menekan pedal gas. Tahan saja putaran mesin di keadaan konstan agar traksi optimal.

5. Jaga putaran mesin

Untuk mesin bensin, Didi menyarankan agar pengemudi menjaga putaran mesin di sekitar 2.500 rpm dan 1.800 rpm untuk mesin diesel. Ini dilakukan supaya ban mobil tidak selip serta menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.

(Sumber: Kompas.com Penulis: Ruly Kurniawan | Editor: Agung Kurniawan)

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/07/225700181/5-cara-mengemudi-mobil-aman-saat-hujan-untuk-hindari-mogok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke