Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Kompas.com - 12/05/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Klub Como 1907 berhasil promosi dari Serie B ke liga kasta tertinggi tertinggi Italia, Serie A.

Hasil dipastikan usai Como 1907 bermain imbang 1-1 melawan Cosenza di Stadion Giuseppe Sinigaglia, Jumat (10/5/2024).

Dengan hasil itu, mereka mengantongi total 73 poin, sehingga menempati peringkat kedua klasemen Serie B Italia.

Poin tersebut hanya selisih tiga angka dari kampiun Serie B, Parma yang meraih 76 poin.

Parma dan Como 1907 berhak promosi ke Seria A, sedangkan klub peringkat tiga sampai delapan harus menjalani laga playoff untuk memastikan satu tiket terakhir.

Baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade


Pencapaian Como tidak lepas dari peran dua konglomerat terkaya Indonesia, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang membelinya melalui Grup Djarum.

Tak hanya Hartono bersaudara, terdapat sejumlah mantan pesepak bola yang ambil andil dalam prestasi Como.

Berikut profil Como 1907, klub milik orang Indonesia yang promosi ke Serie A Italia.

Baca juga: Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Profil Como 1907

Didirikan pada 25 Mei 1907, klub ini semula bernama Calcio Como yang bermarkas di Stadion Giuseppe Sinigaglia, tepi Danau Como, Kota Como, Italia.

Como 1907 memiliki total 30 anggota tim utama dengan rata-rata usia 26 tahun. Klub ini mengantongi sejumlah prestasi, seperti dua piala Liga Allievi Nazionali, Coppa Italia Serie D dan Serie C, satu juara Serie D, dan tiga kali juara Serie C.

Dikutip dari situs resminya, Como dulu mulai berpartisipasi dalam pertandingan profesional Promotion League pada 1912-1913. Setahun kemudian, Como masuk ke liga teratas Italia.

Namun, pada tahun-tahun berikutnya, klub mendapat masalah, ekonomi sehingga kembali terdegradasi ke divisi kedua dan bahkan masuk Serie C.

Baca juga: Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Sekitar 1940-1960, Como berulang kali mendapatkan tempat dalam Serie A, B, dan C. Pencapaian terbaiknya baru dirah pada 1975 saat Camo menjuarai Serie A.

Sejak itu, klub beberapa kali meraih hasil positif meski masih naik-turun kompetisi.

Sayangnya, masalah keuangan kembali menghalangi perkembangan Como. Pada 2005-2006, klub bahkan terdegradasi sampai Serie D dan mengalami kebangkrutan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Alasan Polda Sumbar Cari Orang yang Viralkan Kasus Bocah yang Tewas Diduga Dianiaya Polisi

Tren
Salinan Putusan Cerai Pasangan Artis Tersebar, Begini Hukumnya

Salinan Putusan Cerai Pasangan Artis Tersebar, Begini Hukumnya

Tren
Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2024/2025 untuk Provinsi di Jawa

Jadwal Masuk Sekolah Tahun Ajaran Baru 2024/2025 untuk Provinsi di Jawa

Tren
Mengenal Inafis, Peran, Tugas, dan Data yang Dimiliki

Mengenal Inafis, Peran, Tugas, dan Data yang Dimiliki

Tren
Daftar 92 Negara yang Mengakui SIM Internasional Indonesia, Mana Saja?

Daftar 92 Negara yang Mengakui SIM Internasional Indonesia, Mana Saja?

Tren
Sarkofagus Mumi Dihiasi Gambar Mirip Marge Simpson, Mesir Kuno Meramalkan The Simpsons?

Sarkofagus Mumi Dihiasi Gambar Mirip Marge Simpson, Mesir Kuno Meramalkan The Simpsons?

Tren
Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U16 Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA  Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

PPDB DKI Jakarta 2024 untuk SMP dan SMA Jalur Zonasi: Link, Syarat, Cara Daftarnya

Tren
Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Anies Mulai Ditinggal Pendukungnya di Pilpres 2024: PKS Usung Sohibul Iman, Nasdem Usul Sahroni

Tren
Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Kronologi Konser Lentera Festival Berakhir Ricuh, Penonton Ngamuk Bakar Panggung

Tren
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP atau Belum, Paling Lambat 30 Juni 2024

Tren
Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Adakah Tanggal Merah di Bulan Juli 2024? Simak Rinciannya

Tren
Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan 'Unlimited', BSI Pastikan Hoaks

Ramai soal Biaya Transaksi Naik Jadi Rp 150.000 per Bulan dan "Unlimited", BSI Pastikan Hoaks

Tren
Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Ribuan Pasukan di Timur Tengah Siap Gabung Bersama Hezbollah, jika Israel Serang Lebanon

Tren
Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Taushiro Jadi Bahasa Terlangka, Hanya Digunakan Satu Orang di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com