Pada saat itu, ia telah mendaftarkan diri untuk mendapatkan diploma di bidang film.
Seiring berjalannya waktu, Sashya menyadari bahwa produksi film dan pengerjaan lokasi syuting bukanlah keahliannya.
“Saya menyadari bahwa saya senang berada di belakang layar dan di depan layar,” katanya.
“Saya mulai terjun ke dunia animasi di mana terdapat begitu banyak keterampilan luar biasa untuk dipelajari dan saya tidak pernah menoleh ke belakang,” tambah Sashya.
Pada saat itu, Sashya mengaku sudah sangat menyukai film sampai-sampai kecintaannya ini mendorongnya untuk belajar banyak hal secara online.
Ia pun memulai proyek animasinya sendiri pada awal 2010-an. Karyanya saat itu masih dapat ditemukan di kanal YouTube Road2Animate dan blog pribadi dengan nama yang sama.
Sashya baru menuntaskan studi diplomanya pada 2012 dan melahirkan anak pertamanya di tahun yang sama.
Ketika itu, ia mengaku sudah benar-benar terjun ke dunia animasi dan memutuskan untuk mengejar gelar sarjana dalam bidang animasi interaktif di SAE Indonesia.
Di sana Sashya menjalani peran sebagai orangtua baru dengan mempelajari grafik video dan keterampilan efek khusus.
Setelah menyelesaikan gelarnya, Sashya mengambil proyek animasi lepas, mengajar paruh waktu di SAE Indonesia, dan akhirnya menjadi kepala departemen animasinya.
Menurut penuturan Sashya, kesempatan mengajar di SAE Indonesia merupakan hal yang sangat luar biasa.
“Saya bisa meningkatkan keterampilan saya dan berbagi pengetahuan saya dengan orang Indonesia lainnya yang tertarik dengan animasi,” ungkapnya.
Baca juga: Daftar 14 Film Terbaru yang Tayang Mei 2024
Sashya bersama suaminya menghabiskan delapan tahun tinggal di Indonesia.
Waktu yang begitu lama membuat keduanya rindu dengan Wellington. Kondisi ini mendorong mereka kembali ke Selandia Baru dan Sashya meningkatkan kariernya di dunia animasi.
Ia sempat menjadi animator lepas lalu melanjutkan studi S2 di Victoria University of Wellington.