Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Malam Hari Disebut Berisiko Merusak Ginjal, Dokter: Tidak Benar

Kompas.com - 05/05/2024, 19:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan bernarasi manusia dilarang minum saat malam hari karena dianggap bisa merusak ginjal, beredar di media sosial.

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun media sosial X (Twitter) @tanyarlfes, Kamis (2/5/2024).

"GUYS KATANYA KALO MALEM JANGAN MINUM. BISA RUSAK GINJALNYA KARNA WAKTUNYA ISTIRAHAT. TERUS KALO HAUS BANGET GIMANA? AMIT2 KEZELEK PAS BOBOQ, yg lebih paham, ini beneran gak sih? apa aku yg doyan minum ini sdg dipermainkan?" bunyi unggahan itu.

Unggahan itu pun menuai respons beragam dari warganet.

Lalu, benarkah minum saat malam hari dapat merusak ginjal dan mengganggu tidur?

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Hangat Sebelum Tidur, Apa Saja?


Efek minum saat malam hari bagi ginjal

Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi RSCM Pringgodigdo Nugroho membantah kabar minum air saat malam dapat merusak ginjal.

"Tidak benar," bantah Pringgo saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (5/5/2024).

Menurutnya, manfaat minum air bagi ginjal tetap sama, baik diminum pada siang maupun malam hari.

Dia menambahkan, hal tersebut juga berlaku bagi semua jenis cairan, baik air putih, air berperasa, maupun air berwarna.

"Sama saja fungsi atau manfaat minum atau cairan yang diminum di malam dan siang hari. Engga ada perbedaan dilihat dari waktu minumnya," tutur Pringgo.

Menuturnya, minum air bermanfaat dalam mengurangi risiko batu ginjal atau batu saluran kemih, dan infeksi saluran kemih.

Sebaliknya, menghindari minum air pada malam hari justru dapat membahayakan ginjal dan saluran kemih.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Nomor 1 Jarang Minum Air Putih

Minum air saat malam pengaruhi tidur

Iluatrasi minum air sebelum tidur. Benarkah menggangu tidur?Unsplash Iluatrasi minum air sebelum tidur. Benarkah menggangu tidur?
Terpisah, dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja juga membantah narasi tentang minum malam hari akan mengganggu tidur.

"Seharusnya tidak mengganggu (tidur) kalau tidak ada penyakit-penyakit tertentu," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Andreas menjelaskan, orang yang terbangun dari tidur karena ingin buang air kecil dapat terjadi jika mengalami diabetes atau memiliki gangguan pada prostat, kandung kemih, atau sistem pembuangan air kencing.

Selain itu, seseorang yang mendengkur saat tidur dan beberapa kali terbangun karena ingin buang air kecil perlu memperhatikan kondisinya.

Baca juga: Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Menurutnya, orang yang mendengkur saat tidur terjadi ketika ada hal yang mengganggu saluran pernapasannya, sehingga tidak dapat bernapas secara normal.

"Karena kalau ada henti napas saat tidur, saluran napas atas tersumbat sementara dada tetap berusaha menarik udara. Akibatnya, tekanan udara dalam tingkat tinggi dan menghimpit jantung," jelasnya.

Kondisi henti napas atau mendengkut seperti itu, lanjut Andreas, menyebabkan jantung bekerja lebih berat pada saat tidur. 

Ia menuturkan, orang yang mengalami kesulitan atau henti napas saat tidur dapat menyulitkan kerja jantung. Hal ini dapat merangsang jantung memproduksi zat-zat yang memicu buang air kecil.

"Jadi, dipertimbangkan kalau mendengkur dan sering terbangun untuk kencing, selain dilihat kemungkinan diabetes, gangguan prostat, infeksi saluran kemih, dan sebagainya, pertimbangkan juga sleep behavior atau henti napas saat tidur," imbuh Andreas.

Baca juga: Wanita Butuh Tidur Lebih Lama dari Laki-laki, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com