Jalan tol yang membentang antara Kota Meizhou dan Kabupaten Dabu, China runtuh akibat hujan deras mengguyur daerah itu.
Diberitakan AP News (2/5/2024), curah hujan lebih dari 56 sentimeter turun selama empat minggu terakhir di wilayah tempat jalan raya tersebut runtuh. Hujan ini turun lebih dari empat kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Sebagian wilayah Guangdong dilanda hujan lebat, banjir, serta hujan es sepanjang dua minggu terakhir. Ibu kota provinsi tersebut Guangzhou bahkan dilewati Tornado yang menewaskan lima orang akhir pekan lalu.
Hujan deras juga menyebabkan beberapa desa di Meizhou dilanda banjir pada awal April. Memasuki Mei, kota tersebut masih dilanda hujan lebat.
Hujan deras dan banjir menimbulkan risiko terhadap jalan pegunungan dan jembatan yang berada di jalan raya wilayah tersebut. Pasalnya, air hujan menyebabkan erosi, meruntuhkan bangunan, dan tanah longsor.
Kondisi ini menimbulkan dampak parah karena China mengeluarkan kebijakan pembangunan infrastruktur besar-besaran, termasuk jalan raya, jaringan kereta api, dan bandara.
Pembangunan yang dilakukan secara cepat membuat desain dan metode konstruksi infrastruktur itu lemah. Inspeksi dan pemeliharaan rutin tidak menentu. Sementara desain dan kualitasnya juga dinilai buruk.
Sebelum jalan tol di Guangdong runtuh, banjir besar yang melanda pusat Kota Zhenzhou pada 2021 menyebabkan sekitar 300 warga meninggal salah satunya akibat terowongan runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.