Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 03/05/2024, 08:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vitamin D adalah salah satu mikronutrien yang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Vitamin D yang bisa didapatkan dari suplemen, paparan sinar Matahari, dan sejumlah makanan ini berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan kekuatan tulang.

Namun, terdapat asumsi yang beredar bahwa vitamin D tersebut mampu menurunkan berat badan seseorang.

Lantas, benarkah vitamin D bisa menurunkan berat badan?

Baca juga: Apakah Susu Dicampur Vitamin C 1000 Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Ahli

Hubungan vitamin D dengan berat badan

Dikutip dari EveryDayHealth, seseorang yang memiliki berat badan berlebihan atau obesitas dengan adanya peningkatan lemak tubuh memiliki kadar vitamin D dalam darah yang sangat rendah.

Setidaknya terdapat tiga teori mengapa seseorang yang obesitas memiliki kadar vitamin D yang rendah.

Teori pertama, hal tersebut dikarenakan lemak yang berlebih di dalam tubuh dapat menghalangi penyerapan vitamin D.

Kemudian, penyebab lainnya, orang yang kelebihan berat badan kemungkinan mendapatkan lebih sedikit paparan sinar Matahari.

Pasalnya, mereka mungkin kurang bisa secara leluasa keluar rumah dan memanfaatkan sinar Matahari untuk tubuh memproduksi vitamin D.

Faktor lain yang bisa memicu defisiensi vitamin D pada penderita obesitas adalah pola makan.

Pola makan yang tidak teratur dan tidak memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh bisa memicu kekurangan kadar vitamin D.

Baca juga: Badan Mudah Lelah, Benarkah karena Kurang Vitamin D? Ini kata Dokter

Efek vitamin D untuk penurunan berat badan

Beberapa bukti menunjukkan, mencukupi asupan vitamin D harian dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi lemak tubuh, dilansir dari HealthLine.

Pasalnya, vitamin D diketahui berpotensi mampu mengurangi pembentukan sel lemak baru dalam tubuh.

Hal tersebut juga bisa menekan penyimpanan sel-sel lemak, sehingga secara efektif mengurangi akumulasi lemak di dalam tubuh.

Vitamin D juga dapat meningkatkan kadar serotonin yang merupakan neurotransmitter dengan memengaruhi suasana hati hingga pengaturan tidur.

Serotonin tersebut dapat berperan dalam mengendalikan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang, sehingga mampu mengontrol berat badan dengan cara menurunkan asupan kalori.

Kadar vitamin D yang lebih tinggi juga berkaitan dengan kadar testoteron lebih tinggi, mengurangi lemak tubuh, dan membantu mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang.

Dalam prosesnya, saat metabolisme seseorang meningkat, makan akan memicu tubuh membakar lebih banyak kalori setelah makan.

Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Membutuhkan Suplemen Vitamin D, Apa Saja?

Ilustrasi vitamin D. Benarkah vitamin D bisa menurunkan berat badan?Tatjana Baibakova Ilustrasi vitamin D. Benarkah vitamin D bisa menurunkan berat badan?
Rekomendasi jumlah asupan vitamin D per hari

Orang dewasa berusia 19–70 tahun disarankan untuk mendapatkan setidaknya 600 IU atau sebesar 15 mikrogram vitamin D per hari.

Namun, suplemen vitamin D mungkin bukan pendekatan “satu ukuran untuk semua”, karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosisnya harus didasarkan pada berat badan.

Satu penelitian menyesuaikan kadar vitamin D dengan ukuran tubuh dan menghitung bahwa 70-80 IU per kilogram diperlukan untuk mempertahankan kadar yang memadai.

Tergantung pada berat badan, jumlah ini mungkin secara signifikan lebih tinggi daripada batas atas yang ditetapkan, yaitu 4.000 IU per hari.

Di sisi lain, dosis hingga 10.000 IU per hari dilaporkan tidak memicu efek samping.

Namun, suplemen vitamin D dapat menyebabkan toksisitas bila dikonsumsi dalam jumlah besar atau lebih dari 10.000 IU per hari.

Oleh karenanya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melebihi batas atas 4.000 IU per hari.

Baca juga: 4 Suplemen untuk Menambah Nafsu Makan, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Daftar Ormas Keagmaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Daftar Ormas Keagmaan yang Kini Bisa Kelola Lahan Tambang Indonesia

Tren
Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com