Para ilmuwan percaya bahwa ekor tersebut dihasilkan ketika natrium di eksosfer Merkurius bersinar akibat cahaya matahari.
Sinar matahari juga dapat melepaskan molekul-molekul ini dari permukaan Merkurius dan mendorongnya menjauh ke luar angkasa.
Baca juga: Mengapa Mars Dijuluki sebagai Planet Merah? Ini Alasannya
Dilansir dari laman List Verse, merkurius adalah planet terdekat dengan Matahari, namun ia tidak termasuk dalam planet terpanas. Gelar tersebut justru menjadi miliki Venus, planet kedua dari Matahari.
Suhu panas Merkurius di sisi yang menghadap Matahari bisa mencapai 427 derajat celsius, sedangkan Venus bisa memiliki suhu rata-rata mencapai 467 derajat celsius.
Merkurius memiliki atmosfer tertipis dibandingkan planet mana pun di tata surya. Para ilmuwan memberi nama khusus untuk itu, yakni eksosfer.
Eksosfer planet Merkurius sebagian besar terdiri dari oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan kalium.
Baca juga: 7 Fakta yang Jarang Diketahui tentang Planet Neptunus, Sang Raksasa Es di Tata Surya
Meski lokasinya yang paling dekat dengan matahari, Merkurius justru memiliki wilayah yang ditutupi es. Hal tersebut pertama kali diketahui pada 1990an.
Pada 2012, pesawat ruang angkasa NASA menemukan air es di dalam beberapa kawah Merkurius.
Kemiringan sumbu planet ini sangat kecil, artinya wilayah kutub hanya menerima sedikit sinar matahari langsung, dan beberapa kawah tetap berada dalam kegelapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.