Kini, pria yang terinfeksi tersebut dalam kondisi kritis dan dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit.
Virus B atau virus Herpes simiae memiliki gejala mirip flu, antara lain demam, kelelahan, nyeri otot, dan sakit kepala.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan, gejala dapat muncul dalam waktu satu bulan setelah terpapar virus atau tiga hingga tujuh hari setelah terpapar.
Selain gejala flu biasa, orang yang terinfeksi juga dilaporkan mengalami sesak napas dan mual, dengan lepuh yang bisa muncul di tubuh seiring waktu.
Saat virus memasuki tubuh, ia akan menyebar ke otak dan sumsum tulang belakang, hingga menyebabkan peradangan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah pada koordinasi otot, kerusakan otak, dan bahkan kematian.
Baca juga: Penularan Virus Nipah, Ini Gejala dan Cara Pencegahannya Menurut Kemenkes
Virus B sendiri dapat didiagnosis melalui tes reaksi rantai polimerase (PCR) dengan menggunakan sampel air liur atau lepuh.
Menurut CDC, infeksi pada manusia biasanya disebabkan oleh monyet, yang umumnya tertular virus tetapi tidak menunjukkan gejala.
Virus B secara alami dibawa melalui air liur, urine, dan kotoran kera, yang biasa ditemukan di Hong Kong.
Manusia dapat terinfeksi ketika digigit atau dicakar monyet, atau saat cairan tubuh hewan liar masuk melalui kulit yang rusak akibat sayatan atau cakaran.
Primata lain seperti simpanse pun dapat tertular virus ini. Namun, hingga saat ini, belum ada kasus primata lain yang terdokumentasi menjadi penyebar virus B ke manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.