Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Bumi Akan Gelap Saat Gerhana Matahari Total 8 April 2024?

Kompas.com - 28/03/2024, 15:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, sebagian wilayah Bumi akan mengalami gerhana Matahari total pada Senin, 8 April 2024.

Fenomena gerhana Matahari total ini akan terjadi di sebagian Amerika Utara dengan setidaknya seluruh benua akan mengalami fase parisal atau fase sebagian, dikutip dari Space.

Wilayah yang dilintasi oleh gerhana Matahari total akan mengalami kegelapan dalam waktu singkat, selama beberapa detik hingga menit.

Hal ini lantaran, gerhana Matahari terjadi ketika Bulan baru berada tepat sejajar antara Bumi dan Matahari, sehingga kondisi ini menimbulkan bayangan yang disebut umbra.

Lantas, berapa lama Bumi akan gelap saat gerhana Matahari total?

Baca juga: Ilmuwan Sebut Akan Terjadi Ledakan Saat Gerhana Matahari 8 April 2024

Durasi Bumi gelap saat gerhana Matahari total

Berapa lama bagian gerhana Matahari total berlangsung tergantung di mana Anda berada dan di dalam jalur totalitas.

Momen totalitas pertama yang terlihat di planet ini akan terjadi pada pukul 12.38 siang Eastern Daylight Time (EDT) dan yang terakhir pada pukul 15.55 EDT yang totalnya adalah 3 jam, 16 menit, dan 45 detik.

Ini adalah efek umbra bulan, bayangan gelap di tengahnya, yang akan menciptakan jalur totalitas selebar sekitar 115 mil (185 kilometer), secara diagonal melintasi sebagian benua Amerika Utara.

Total durasi totalitas:

  • Totalitas di Meksiko: 40 menit 43 detik
  • Totalitas di AS: 67 menit 58 detik
  • Totalitas di Kanada: 34 menit 4 detik

Ketika bayangan Bulan mengenai Bumi, bayangan tersebut berbentuk miring seperti oval yang memanjang, menjadi bayangan yang lebih melingkar pada titik gerhana terbesar, dan kemudian meregang kembali.

Semakin dekat ke garis tengah, semakin lama durasi totalitasnya.

"Orang-orang yang mengunjungi jalur totalitas pada tanggal 8 April ini tidak perlu pergi ke pusat jalur untuk mendapatkan gerhana dengan durasi yang lama," kata kartografer gerhana di GreatAmericanEclipse.com, Michael Zeiler.

"Anda bisa mendapatkan 90 persen dari totalitas maksimum dengan menempuh 60 persen jarak dari tepi jalur ke pusat," lanjut Zeiler.

Gerhana Matahari total tahun 2010 adalah yang terakhir kalinya bisa mengalami totalitas lebih dari empat menit, dengan yang terakhir di AS pada tahun 2017 yang berlangsung maksimal 2 menit 42 detik.

Selain itu, yang paling penting pada tanggal 8 April 2024 adalah berada di mana saja di dalam jalur totalitas di mana langit cerah.

Saat gerhana dimulai saat Matahari terbit di selatan Pulau Starbuck di Samudra Pasifik pada pukul 6.24 pagi waktu setempat pada 9 April (16.24 GMT 8 April), bayangan bulan akan berada sejauh mungkin dari bulan.

Jalur totalitas, lebar bayangan Bulan akan menjadi 89,5 mil (144 kilometer) ketika pertama kali muncul di Bumi.

Akibatnya, totalitas akan lebih pendek, hanya berlangsung selama 2 menit dan 6 detik.

Sekitar 5.000 mil kemudian adalah titik gerhana terbesar, di mana totalitas akan berlangsung selama 4 menit 28 detik mulai pukul 12.15 CST (17.15 GMT) di atas sebuah kota kecil bernama Nazas, sekitar 25 menit di sebelah barat laut Torreón di negara bagian Durango, Meksiko.

Pada titik ini, Bulan akan berada sedekat mungkin dengan Bumi selama gerhana karena Bumi berbentuk bulat.

Di atas Nazas inilah pusat Bulan, Bumi dan matahari akan sejajar dengan sempurna. Di sini, jalur totalitas akan memiliki lebar 123 mil (197 km), jalur terlebar selama gerhana.

Saat gerhana berakhir saat matahari terbenam di Samudra Atlantik pada pukul 16.53 EDT (2053 GMT) pada 8 April, bayangan bulan akan berada sejauh mungkin dari Bulan.

Jalur totalitas di sini hanya akan selebar 88 mil (142 km) saat terakhir kali muncul di Bumi. Totalitas terakhir ini akan berlangsung selama 2 menit 3 detik.

Baca juga: Apa Itu Gerhana Bulan Penumbra? Berikut Pengertian dan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com