Senada dengan Rini, prakirawan cuaca BMKG, Nurul mengatakan bahwa fenomena equinox tidak serta merta menyebabkan peningkatan suhu di suatu wilayah.
Baca juga: Beredar Citra Potensi Mata Badai di Wilayah Indonesia, Ini Kata BMKG
Dia memastikan, Indonesia tidak akan mengalami perubahan suhu maksimum selama adanya fenomena ini.
Sebaliknya, peningkatan suhu atmosfer lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lain, seperti radiasi matahari keseluruhan, pola sirkulasi atmosfer, dan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer.
"Selain itu, faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar terhadap suhu di suatu wilayah," terangnya, saat dihubungi secara terpisah, Selasa.
Sebagai contoh, apabila tutupan awan di suatu wilayah sangat sedikit, radiasi matahari yang mencapai Bumi dapat mencapai titik maksimum, sehingga menyebabkan peningkatan suhu.
Kelebihan gas-gas rumah kaca di atmosfer juga dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon yang berakibat pada semakin banyaknya sinar UV yang lolos dari atmosfer bumi dan mencapai permukaan.
Baca juga: Komet Setan Sebesar Gunung Everest Akan Muncul Saat Gerhana Matahari April 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.