“Meskipun demikian, tuduhan tentara Israel hingga saat ini tidak terbukti secara substansial,” ungkap Mahmoud.
Seorang jurnalis warga yang pernah melaporkan dari RS al-Shifa, Mansour Shouman, menggambarkan rumah sakit di wilayah tersebut sebagai “kota kecil” tempat para jurnalis berusaha “menyampaikan berita ke dunia”.
Rumah sakit adalah salah satu dari sedikit daerah yang memiliki generator, alat penting untuk menyediakan layanan internet.
Baca juga: Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Masuki Masjid Al Aqsa, Paksa Jamaah Shalat Tarawih di Luar
Komite perlindungan jurnalis yang berbasis di New York, Amerika Serikat, Committee to Protect Journalist (CPJ) mengecam tindakan yang dilakukan tentara Israel kepada para jurnalis.
Dilansir dari laman resmi CPJ, Direktur Program CPJ, Carlos Martinez de la Serna mengutuk penyerangan terhadap Ismail Al-Ghoul di rumah sakit Al-Shifa dan jurnalis lainnya saat melakukan peliputan.
Meskipun demikian, hingga Selasa (19/3/2024), CPJ belum bisa segera memverifikasi nama dan pekerjaan jurnalis yang disiksa oleh Israel.
Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, CPJ mencatat sebanyak 95 jurnalis dan pekerja media lain meninggal dunia saat meliput perang Israel-Palestina.
Angka tersebut termasuk beberapa kasus pembunuhan jurnalis yang terkenal, antara lain:
Carlos menegaskan, CPJ telah menyerukan penyelidikan independen atas serangan tersebut.
Baca juga: Israel Akan Batasi Akses Jemaah ke Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.