Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sebut Jalan Ambles di Ngaliyan Semarang adalah "Sinkhole", Berbahayakah?

Kompas.com - 15/03/2024, 14:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hujan deras sebabkan jalanan ambles di Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Salah satu warga terdampak, Ahmad Subaidi mengatakan bahwa jalan tersebut memang sudah perlahan ambles sejak beberapa tahun lalu.

"Alhamdulillah, semuanya sehat selamat. Untuk tanah longsor belum ada evakuasi. Tapi pihak pengembang sudah menemui kami, mereka sedang menyediakan rumah untuk evakuasi kami," ungkap Ahmad, dikutip dari Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun dua rumah yang berada persis di kanan dan kiri jalan yang ambles terlihat rusak dan tampak menggantung.

Baca juga: Muncul Sinkhole Berdiameter 60 Meter di Meksiko, Ini Kesaksian Warga


Tak hanya ambles, tapi sinkhole

Dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Salahuddin Husein mengatakan bahwa fenomena tersebut tidak hanya tanah ambles saja melainkan dikategorikan sebagai sinkhole.

Sebagai informasi, sinkhole adalah fenomena runtuhnya permukaan Bumi akibat terbentuknya rongga atau lubang di bawah permukaan.

Umumnya, sinkhole punya beberapa variasi bentuk, seperti silinder, kerucut, mangkok, atau piring.

Adapun diameter dari sinkhole bisa bervariasi, mulai dari satuan meter hingga mencapai puluhan bahkan ratusan meter.

Terkait dengan sinkhole, Salahuddin berpendapat, peristiwa ini terjadi kemungkinan karena erosi gorong-gorong akibat debit air limpasan hujan membesar.

“Di daerah sana ada Kali Bringin dan mengingat debit airnya besar, kemungkinan kondisi itu yang mengikis tanah hingga terjadi sinkhole,” ujar Salahuddin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Lebih lanjut, fenomena amblesnya tanah seperti sinkhole termasuk berbahaya karena tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Terlebih, sinkhole akan lebih berbahaya apabila di bawah kawasan tersebut terdapat sistem gorong-gorong, seperti yang ada di Ngaliyan, Semarang.

Salahuddin berkata, biasanya Pemda akan mengganti sistem gorong-gorong dengan pelindung beton bertulang yang lebih kokoh.

Apabila sudah diganti, tanah akan lebih kokoh dan mampu mencegah erosi akibat peningkatan debit air karena hujan.

“Kalau sudah diganti dengan yang lebih kokoh, kemungkinan tidak akan terjadi kasus seperti yang ada di Ngaliyan,” katanya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com