Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun MH370 Menghilang, Ilmuwan Kembangkan Cara Baru Lacak Pesawat Menggunakan Hewan Laut

Kompas.com - 14/03/2024, 13:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Bedanya, buku tebal yang dimaksud adalah lapisan cangkang teritip yang halamannya akan bertambah seiring semakin tuanya makhluk tersebut.

Ilmuwan akan menguraikan komposisi kimia setiap lapisan cangkangnya, yang akan memberikan catatan ilmiah tentang air laut mana saja yang sudah dilalui hewan tersebut.

Teritip cenderung hidup dan membentuk koloni di obyek terapung apa pun. Oleh karena itu, para ilmuwan menduga bahwa teritip tertua yang menempel di sebuah obyek tertentu akan "menceritakan" jumlah total waktu yang dihabiskan obyek tersebut di dalam lautan.

"Dengan asumsi mereka memiliki cukup makanan dan suhu yang baik, teritip akan mengikuti perkembangan pertumbuhan yang stabil," kata Cynthia Venn, seorang profesor ilmu lingkungan di Bloomsburg University yang mempelajari teritip.

Umumnya, teritip tertua pada benda non-organik seringkali menunjukkan bahwa hewan tersebut mulai menempel dalam minggu-minggu pertama benda tersebut masuk ke air.

Baca juga: 10 Tahun Hilang, Kenapa Malaysia Airlines MH370 Sulit Ditemukan?

Perkembangan penelitian teritip di potongan MH370

Ukuran teritip terbesar di puing MH370 memberi tahu ilmuwan bahwa mereka mungkin telah tumbuh selama lebih dari satu tahun.

Dalam arti lain, teritip kemungkinan sudah menempel di puing tersebut mendekati waktu hilangnya pesawat pada Maret 2014.

Meskipun demikian, ilmu sklerokronologi teritip merupakan ilmu yang sangat esoteris, yaitu ilmu yang hanya dimengerti sebagian kelompok saja.

Selain itu, pihak berwenang Perancis, yang mengawasi bagian dari Pulau Reunion membatasi akses untuk penelitian dari puing pesawat beserta teritipnya.

Perancis pun telah merilis dua laporan sains tentang teritip dalam waktu satu tahun setelah penemuan puing tersebut.

Hingga saat ini peneliti hanya mampu memodelkan bagian terakhir dari jalur terapungnya bangkai pesawat berdasarkan teritip terkecil yang pernah menempel di bangkai pesawat.

Spesimen termuda tersebut masih menjadi satu-satunya spesimen yang telah dipublikasikan kepada para ilmuwan oleh otoritas Perancis.

Sementara teritip tertua yang menempel di bangkai MH370, sampai saat ini belum dapat diidentifikasi.

Meskipun demikian, penelitian tentang teritip yang menempel di puing MH370 akan membuka jalan bagi penelitian jangka panjang untuk melacak lokasi terakhir pesawat tersebut.

Baca juga: Pilot Veteran Australia Ungkap Teori Mengerikan di Balik Hilangnya Malaysia Airlines MH370

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com