"Sistem ini tidak dikenal dalam tata kelola negara kita. Biasanya ketua koalisi parpol adalah orang yang berkuasa (dalam pemerintah)," tambah dia.
Jokowi, lanjutnya, saat ini punya kekuasaan terhadap partai karena masih menjadi presiden. Jika sudah lengser dari pemerintahan, kuasanya berpotensi berhenti.
Pasalnya, mantan Wali Kota Solo itu bukan merupakan ketua partai dalam pemerintahan.
Karena kondisi itu, dia menganggap bahwa Prabowo kemungkinan tidak mau diatur oleh Jokowi yang sudah tidak memiliki kekuasaan lagi.
"Pengaruhnya ditentukan oleh Jokowi punya kekuasaan. Kalau dia tidak punya partai, pengaruhnya kecil. Kalau Jokowi mengambil alih partai tertentu sebagai ketua, dia lebih kuat," imbuh Wijayanto.
Baca juga: Perbedaan Suara PSI Berdasarkan Real Count KPU dan Quick Count, Suara Melebihi Litbang Kompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.