"Hal ini dapat memicu terjadinya penyakit jantung," tandas Tan.
Baca juga: Garam Vs Gula, Mana yang Lebih Membahayakan Tubuh?
Tan menuturkan, asupan garam yang terlalu banyak berpotensi menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal.
Sebab, kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan proses pembuangan protein melalui urine.
"Akibatnya, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring protein dan menghasilkan urine," terang Tan.
Di sisi lain, pengunggah juga merekomendasikan agar orang lain menyimpan epsom salt atau sea salt di rumah.
Pengunggah mengeklaim, garam yang asli mempunyai banyak nutrisi dan manfaat, seperti mengobati asam lambung, darah tinggi, dan sakit kepala.
Baca juga: Alasan Penderita Darah Tinggi Perlu Membatasi Asupan Garam
Terkait klaim pengunggah, Tan menegaskan bahwa obat hipertensi mempunyai cara kerja yang berbeda-beda.
"100 persen ngaco. Epsom salt itu bukan garam dapur dan bukan garam natrium, melainkan magnesium. Itu pun overclaim banget," imbuh Tan.
Terkait banyaknya klaim yang beredar di media sosial, Tan meminta agar masyarakat membiasakan diri memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuhnya.
"Benahi sesuai penyebabnya. Publik Indonesia dengan literasi dan nalar yang kurang, mudah percaya dengan hal-hal seperti itu, apalagi ke dokter butuh biaya dan antrean. Amat bahaya," tegas Tan.
Baca juga: Gejala Anak yang Kebanyakan Mengonsumsi Garam, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.