Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anjing Disebut sebagai Hewan yang Buta Warna, Mengapa? Berikut Alasannya

Kompas.com - 12/03/2024, 09:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Penglihatan anjing terhadap warna disebut tidak sebaik penglihatan manusia, dan bahkan mereka disebut buta warna.

Anggapan awal bahwa anjing hanya melihat dalam warna hitam dan putih telah dikaitkan dengan Will Judy, seorang penulis dan pencinta anjing.

Dilansir dari laman American Kennel Club, Judy menyebut anjing memiliki penglihatan yang buruk dan menganggap mereka hanya mampu melihat corak tunggal, serta hanya garis besar dan bentuk umum.

Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan besar anjing melihat seluruh dunia luar tampak sebagai berbagai warna hitam dan abu-abu.

Pada 1960an, peneliti lain berhipotesis bahwa satu-satunya mamalia yang dapat membedakan warna adalah primata.

Baca juga: Dari Pudel hingga Golden Retriever, Berikut 10 Rekomendasi Ras Anjing Paling Cerdas di Dunia


Lantas, benarkah anjing buta warna? Simak penjelasan berikut.

Apakah anjing buta warna?

Dalam beberapa dekade terakhir, pemeriksaan terhadap struktur mata anjing telah mengungkapkan beberapa perbedaan desain dasar antara manusia dan anjing.

Anjing mengembangkan inderanya sebagai pemburu, melacak, dan menangkap makanannya di malam hari. Matanya beradaptasi untuk melihat dengan baik dalam kegelapan dan menangkap gerakan.

Mata manusia dan anjing juga terdapat perbedaan terkait dengan kerucut atau reseptor warna yang mencatat panjang gelombang cahaya.

Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Manusia yang Berbahaya jika Dikonsumsi Anjing Peliharaan

Warna merah dan hijau memberikan apresiasi pada manusia, namun anjing dan beberapa orang buta warna, tidak memiliki kerucut merah-hijau.

Secara teknis, anjing bisa disebut buta warna. Itu bukan karena kondisi cacat pada mata seperti manusia yang mengalami buta warna, namun karena memang seperti itu.

Sejalan dengan itu, dikutip dari Britannica, anjing tidak melihat warna sekaya manusia, sebab mereka hanya memiliki dua reseptor warna (kerucut) di matanya, sedangkan manusia memiliki tiga.

Ketika manusia dianggap buta warna, mereka pasti memiliki kekurangan dalam penglihatan warna mereka, biasanya akibat cacat produksi sel kerucut di dalam mata.

Baca juga: Apa yang Dimimpikan Kucing dan Anjing Saat Tidur? Ini Kata Peneliti

Buta warna pada manusia dapat berarti bahwa salah satu dari tiga kerucut manusia tidak berfungsi dengan benar, dan hanya dua kerucut yang berfungsi.

Jenis buta warna tersebut dikenal sebagai dikromasi dan mirip dengan persepsi warna pada seekor anjing yang bersifat dikromatik.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com