Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anjing Disebut sebagai Hewan yang Buta Warna, Mengapa? Berikut Alasannya

KOMPAS.com - Penglihatan anjing terhadap warna disebut tidak sebaik penglihatan manusia, dan bahkan mereka disebut buta warna.

Anggapan awal bahwa anjing hanya melihat dalam warna hitam dan putih telah dikaitkan dengan Will Judy, seorang penulis dan pencinta anjing.

Dilansir dari laman American Kennel Club, Judy menyebut anjing memiliki penglihatan yang buruk dan menganggap mereka hanya mampu melihat corak tunggal, serta hanya garis besar dan bentuk umum.

Ia juga mengatakan bahwa kemungkinan besar anjing melihat seluruh dunia luar tampak sebagai berbagai warna hitam dan abu-abu.

Pada 1960an, peneliti lain berhipotesis bahwa satu-satunya mamalia yang dapat membedakan warna adalah primata.

Lantas, benarkah anjing buta warna? Simak penjelasan berikut.

Apakah anjing buta warna?

Dalam beberapa dekade terakhir, pemeriksaan terhadap struktur mata anjing telah mengungkapkan beberapa perbedaan desain dasar antara manusia dan anjing.

Anjing mengembangkan inderanya sebagai pemburu, melacak, dan menangkap makanannya di malam hari. Matanya beradaptasi untuk melihat dengan baik dalam kegelapan dan menangkap gerakan.

Mata manusia dan anjing juga terdapat perbedaan terkait dengan kerucut atau reseptor warna yang mencatat panjang gelombang cahaya.

Warna merah dan hijau memberikan apresiasi pada manusia, namun anjing dan beberapa orang buta warna, tidak memiliki kerucut merah-hijau.

Secara teknis, anjing bisa disebut buta warna. Itu bukan karena kondisi cacat pada mata seperti manusia yang mengalami buta warna, namun karena memang seperti itu.

Sejalan dengan itu, dikutip dari Britannica, anjing tidak melihat warna sekaya manusia, sebab mereka hanya memiliki dua reseptor warna (kerucut) di matanya, sedangkan manusia memiliki tiga.

Ketika manusia dianggap buta warna, mereka pasti memiliki kekurangan dalam penglihatan warna mereka, biasanya akibat cacat produksi sel kerucut di dalam mata.

Buta warna pada manusia dapat berarti bahwa salah satu dari tiga kerucut manusia tidak berfungsi dengan benar, dan hanya dua kerucut yang berfungsi.

Jenis buta warna tersebut dikenal sebagai dikromasi dan mirip dengan persepsi warna pada seekor anjing yang bersifat dikromatik.

Pada manusia, setiap kerucut menangkap panjang gelombang cahaya merah, hijau, dan biru-ungu. Kombinasinya membuat manusia dapat melihat berbagai macam warna.

Anjing memiliki dua reseptor warna pada mata yang hanya dapat merasakan panjang gelombang cahaya biru dan kuning.

Dilansir dari laman PetMD, anjing dapat melihat warna dalam nuansa biru dan kuning dan juga bisa melihat nuansa abu-abu.

Artinya anjing hanya dapat melihat warna dalam kombinasi biru dan kuning, karena keterbatasan reseptor warnanya.

Sedangkan warna seperti merah, oranye, dan hijau berada di luar spektrum warna, sehingga warna-warna tersebut tidak dapat dilihat oleh anjing.

Jika diumpamakan, saat ada mawar merah cerah, anjing cenderung melihat warna kelopaknya coklat kekuningan, dan rumput hijau terlihat lebih kering.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/12/093000065/anjing-disebut-sebagai-hewan-yang-buta-warna-mengapa-berikut-alasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke