Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Dibahas Warganet, Ini Keunikan Wombat yang Jadikan Pantat Alat Pertahanan Diri

Kompas.com - 05/03/2024, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan unggahan tentang wombat yang merupakan hewan endemik asal Australia.

Cuitan tersebut diunggah oleh akun @convomf pada Minggu (3/3/2024) dan sudah ditayangkan sebanyak 733.200 kali hingga Selasa (5/3/2024).

Menurut unggahan, wombat adalah salah satu hewan yang termasuk keluarga marsupial, kelompok mamalia yang betinanya memiliki marsupium atau kantong perut.

Pengunggah juga menunjukkan foto wombat yang berwarna coklat dengan hidung berukuran sedang dan memiliki kumis.

"Wombat dipunpanggihi wonten in australia saha in pulo-pulo ingkat caket tasmania (Wombat ditemukan di Australia dan di pulau-pulau dekat Tasmania)," bunyi narasi unggahan.

Baca juga: Mengenal Hewan Capybara yang Dipanggil Masbro oleh Warganet

Lantas, apa itu hewan wombat?

Penjelasan pakar UGM

Dosen di Laboratorium Sistematika Hewan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Donan Satria Yudha menyampaikan wombat adalah hewan vertebrata yang berasal dari Australia.

Wombat secara alami tidak ada atau tidak memiliki persebaran di Indonesia.

"Wombat merupakan hewan herbivora yang aktif di malam hari atau nokturnal," ujar Donan kepada Kompas.com, Selasa.

Keunikan wombat

Donan menjelaskan, wombat mempunyai beberapa keunikan mulai dari bentuk tubuh hingga cara hewan ini mempertahankan diri.

Keunikan wombat yang pertama adalah hewan ini memiliki kantung dengan tubuh yang gemuk dan berambut tebal.

"Sehingga tampak chubby dan menggemaskan," imbuh Donan.

Selain itu, wombat juga mengeluarkan feses yang berbentuk kotak atau kubus.

Hal lain yang tidak kalah unik dari wombat adalah hewan ini menjadikan pantatnya sebagai organ pertahanan diri.

Donan mengatakan, wombat akan masuk ke lubang sarangnya di tanah. Namun, kepalanya akan masuk lebih dulu, sementara pantatnya akan menghalangi penyerang masuk ke lubang.

Ia menambahkan, wombat sebenarnya bukanlah hewan yang berbahaya, namun ia dapat menyerang manusia.

Karena alasan itulah wombat dapat melukai manusia dengan cara menggunakan gigi dan cakarnya yang tajam.

"Selain itu, wombat dapat berlari sekencang manusia sehingga hati-hati jika dikejar wombat," pungkas Donan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com