Sementara itu, teh herbal kamomil yang bebas kafein dapat menunjang kualitas tidur Anda.
“Diabetes dianggap sebagai kondisi peradangan dan seiring dengan asupan makanan yang tepat, kualitas tidur yang baik penting dalam mengurangi peradangan,” kata ahli diet dan peneliti yang berbasis di York, Pennsylvania, Julie Stefanski.
Selain itu, teh kamomil juga dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan pengelolaan glukosa serta dapat membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.
Tinjauan dari 2015 menunjukkan, suplemen jahe secara teknis dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes tipe 2 serta A1C.
Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 2015 mengamati bahwa penderita diabetes (yang tidak menggunakan insulin) yang mengonsumsi suplemen jahe selama tiga bulan meningkatkan kontrol glikemiknya, dan hasilnya signifikan antara kelompok jahe dan kelompok kontrol.
Jahe dapat memengaruhi kontrol glikemik dalam tubuh dengan menghambat enzim yang terlibat dalam proses metabolisme karbohidrat serta meningkatkan sensitivitas insulin.
Hasilnya, para peneliti mencatat, ada lebih banyak penyerapan glukosa ke dalam jaringan adiposa perifer dan otot rangka.
Baca juga: Kopi Vs Teh Hijau, Manakah yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan?
Teh kembang sepatu berperan dalam membantu tubuh mengelola diabetes dan masalah lain yang terkait dengan penyakit ini.
Selain itu, teh kembang sepatu dapat memberikan manfaat bagi kesehatan jantung.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, menderita diabetes berarti Anda lebih mungkin terkena penyakit jantung, serta memiliki peluang lebih besar terkena serangan jantung dan stroke.
“Minum 8 ons teh kembang sepatu dua kali sehari ditemukan mengurangi tekanan darah sistolik pada individu dengan diabetes dalam periode satu bulan,” kata Palinski-Wade.
Mengonsumsi teh peppermint dapat membantu tubuh merasa lebih tenang dan membantu mengurangi risiko diabetes.
“Bagi penderita diabetes tipe 2 yang memiliki tingkat stres tinggi, efek menenangkan dari teh peppermint mungkin bermanfaat, karena stres seringkali dapat meningkatkan kadar glukosa darah,” kata Palinski-Wade.
Stres dapat meningkatkan kadar gula darah Anda dan membuatnya lebih sulit dikendalikan, menurut University of California di San Francisco.
Dalam sebuah penelitian pada 2009, para peneliti menemukan bahwa aroma peppermint membantu mengurangi kecemasan, frustrasi, dan kelelahan pengemudi yang terpapar aroma tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.