Menurut Jokowi, pemberian bantuan tunai bukanlah langkah yang tepat karena tidak menyelesaikan masalah.
Bahkan, dia menilai bantuan tunai tersebut sebagai pendidikan yang tidak baik bagi masyarakat.
"Tapi saya dari dulu memang tidak suka bantuan tunai. Diberi dalam bentuk BLSM itu pendidikan yang enggak baik bagi masyarakat," ujar Jokowi kala itu.
Daripada memberikan bantuan secara tunai, lebih baik pemerintah memberikan bantuan pada usaha kecil menengah produktif yang langsung bersentuhan dengan ekonomi rakyat.
Hal tersebut, menurut penilaian mantan Wali Kota Surakarta itu, memiliki efek lebih baik bagi aspek kesejahteraan rakyat.
"Saya enggak ngerti mana yang tepat mana yang enggak tepat, tapi pasti efeknya akan lebih baik," ucapnya.
Baca juga: Kata Istana dan PDI-P soal Jokowi Bagi Bansos Tanpa Didampingi Risma
Di sisi lain, Jokowi mengatakan, ketidaksetujuannya terhadap pemberian bansos tunai bukan berarti menolak.
"Memang dari dulu saya tidak setuju yang tunai-tunai, seperti BLSM. Tapi kan tak setuju bukan berarti menolak," ujar Jokowi, seperti diberitakan Kompas.com (20/6/2013).
Dia mengungkapkan, pendapat menolak program pemerintah pusat tersebut adalah pendapat pribadi.
Menurutnya, bantuan pemerintah selayaknya diberikan pada usaha kecil menengah yang berbasis masyarakat.
Pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu pun menegaskan, meski ia menolak, sebagai pejabat negara tetap akan melaksanakan tugas sesuai arahan.
"Tetaplah, nanti programnya itu akan tetap kita sosialisasikan, nanti akan diurus oleh lurah-lurah kita," ujar Jokowi.
(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Rully R Ramli, Muhammad Idris, Fabian Januarius Kuwado | Editor: Icha Rastika, Erlangga Djumena)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.