Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saat Jokowi Dulu Anggap Bansos Bukan Pendidikan yang Baik bagi Masyarakat...

KOMPAS.com - Penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai solusi instan untuk meringankan beban masyarakat.

Beberapa waktu lalu, Jokowi membagikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) untuk membantu masyarakat di tengah lonjakan harga beras.

Menurut Jokowi, kenaikan harga beras yang diklaim imbas perubahan iklim ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di berbagai negara lain.

"Jadi kenapa pemerintah memberikan beras sepuluh kilo? Karena kita tahu harga beras di seluruh negara sekarang naik," ujarnya di Tangerang Selatan, dikutip dari Kompas.com, Senin (19/2/2024).

Bansos dinilai jadi solusi menjaga daya beli masyarakat

Sebelumnya, Jokowi juga membagikan bantuan langsung tunai (BLT) dalam rangka fenomena El Nino sebesar Rp 400.000 untuk dua bulan, November hingga Desember 2024.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, BLT EL Nino rencananya akan dilanjutkan hingga Juni 2024.

"Untuk jaga daya beli masyarakat yang namanya bantuan pangan beras dan dulu namanya bantuan El Nino, kita sudah sepakat kemarin lapor Bapak Presiden setuju untuk dilanjutkan kembali," tutur dia, dilansir dari Kompas.com, Rabu (10/1/2024).

Pada September 2022, Jokowi juga sempat menginstruksikan pemberian bantalan sosial tambahan dalam bentuk BLT.

Bantuan kepada 20,65 juta warga Indonesia tersebut digelontorkan sebagai pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM), seiring kenaikan harga Pertalite dan Biosolar.

"Kita telah memulai pembagian BLT BBM yang diberikan kepada masyarakat selama empat bulan, per bulannya diberikan Rp 150.000, jadi totalnya Rp 600.000," ungkap Jokowi saat itu.

Presiden ketujuh Republik Indonesia itu juga rutin memberikan bansos reguler melalui program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non-tunai (BPNT).

Namun, masifnya pembagian bansos di era pemerintahan Jokowi ini justru berbanding terbalik dengan pernyataannya ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2013.

Kala itu, Jokowi mengaku tidak setuju dengan pemberian bantuan sosial tunai bernama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (17/6/2013), bantuan tersebut diluncurkan akibat rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Jokowi, pemberian bantuan tunai bukanlah langkah yang tepat karena tidak menyelesaikan masalah.

Bahkan, dia menilai bantuan tunai tersebut sebagai pendidikan yang tidak baik bagi masyarakat.

"Tapi saya dari dulu memang tidak suka bantuan tunai. Diberi dalam bentuk BLSM itu pendidikan yang enggak baik bagi masyarakat," ujar Jokowi kala itu.

Daripada memberikan bantuan secara tunai, lebih baik pemerintah memberikan bantuan pada usaha kecil menengah produktif yang langsung bersentuhan dengan ekonomi rakyat.

Hal tersebut, menurut penilaian mantan Wali Kota Surakarta itu, memiliki efek lebih baik bagi aspek kesejahteraan rakyat.

"Saya enggak ngerti mana yang tepat mana yang enggak tepat, tapi pasti efeknya akan lebih baik," ucapnya.

Tak setuju bukan berarti menolak

Di sisi lain, Jokowi mengatakan, ketidaksetujuannya terhadap pemberian bansos tunai bukan berarti menolak.

"Memang dari dulu saya tidak setuju yang tunai-tunai, seperti BLSM. Tapi kan tak setuju bukan berarti menolak," ujar Jokowi, seperti diberitakan Kompas.com (20/6/2013).

Dia mengungkapkan, pendapat menolak program pemerintah pusat tersebut adalah pendapat pribadi.

Menurutnya, bantuan pemerintah selayaknya diberikan pada usaha kecil menengah yang berbasis masyarakat.

Pria lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, itu pun menegaskan, meski ia menolak, sebagai pejabat negara tetap akan melaksanakan tugas sesuai arahan.

"Tetaplah, nanti programnya itu akan tetap kita sosialisasikan, nanti akan diurus oleh lurah-lurah kita," ujar Jokowi.

(Sumber: Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Rully R Ramli, Muhammad Idris, Fabian Januarius Kuwado | Editor: Icha Rastika, Erlangga Djumena)

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/26/170000265/saat-jokowi-dulu-anggap-bansos-bukan-pendidikan-yang-baik-bagi-masyarakat-

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke