Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Cari Orang yang Mau Jalani Simulasi Hidup di Mars, Terisolasi Setahun Penuh

Kompas.com - 23/02/2024, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) sedang mencari sukarelawan untuk tinggal di replika planet Mars selama setahun penuh.

Sukarelawan tersebut nantinya akan bekerja sama membantu persiapan NASA dalam mengeksplorasi planet tersebut.    

Misi itu disebut Crew Health and Performance Exploration Analog (CHAPEA) yang berlangsung di habitat Mars yang dicetak 3D di Johnson Space Center NASA di Houston, Texas, AS, dikutip dari CBS News, Senin (19/2/2024).

CHAPEA dirancang untuk membantu mengembangkan dan mengevaluasi sistem yang akan digunakan oleh astronot generasi pertama yang mengunjungi Mars dalam misi yang ambisius yang dijadwalkan akan berlangsung pada tahun 2030-an. 

Baca juga: NASA Luruskan Kabar Asteroid yang Disebut Akan Tabrak Bumi pada 2024


Sukarelawan akan tinggal di Mars Dune Alpha

NASA mengatakan, para sukarelawan nantinya akan tinggal di habitat seluas 1.700 kaki persegi yang disebut Mars Dune Alpha.

Mars Dune Alpha akan mensimulasikan habitat Mars di masa depan dengan area terpisah untuk tempat tinggal dan bekerja.

Tempat ini mencakup empat tempat tinggal untuk setiap sukarelawan, mulai dari ruang kerja, stasiun medis, area lounge, dapur, serta stasiun penanaman makanan.

Sama seperti kehidupan di Mars yang sebenarnya, sumber daya yang ada di sana juga terbatas.

Oleh karena itu, para sukarelawan dalam simulasi ini juga akan melakukan perjalanan ruang angkasa dan harus bekerja untuk mempertahankan habitat, bercocok tanam, dan bekerja dengan robot.

Mereka akan mengalami tekanan lingkungan yang khas mirip di planet Mars yang sebenarnya, serta menghadapi kegagalan peralatan dan penundaan komunikasi yang diperkirakan mungkin terjadi di perjalanan nyata.

Baca juga: Spesifikasi Supersonik X-59, Pesawat Baru Milik NASA yang Bisa Terbang Melebihi Kecepatan Suara

Kriteria kandidiat yang dibutuhkan

NASA mengatakan bahwa misi tersebut akan dimulai pada musim semi 2025. Untuk itu, bagi mereka yang tertarik menjadi sukarelawan dalam misi ini akan memiliki waktu hingga 2 April  tahun depan untuk mendaftar.

Para sukarelawan yang terpilih akan mendapatkan kompensasi atas waktu mereka, meskipun NASA tidak menyebutkan berapa banyak yang akan diberikan.

Untuk sukarelawan, NASA menfokuskan untuk mendapatkan kandidat yang tepat dan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.

Selain mensyaratkan harus warga negara AS, NASA juga mencari sukarelawan yang memiliki gelar sarjana di bidang teknik, matematika, biologi, fisika, atau ilmu komputer, dan pengalaman di bidang-bidang tersebut atau memiliki 1.000 jam terbang sebagai pilot.

Selain itu sukarelawan juga harus sehat jasmani dan rohani, tidak merokok, dan penduduk tetap berusia 30-55 tahun.

Jadwal proses seleksi bisa memakan waktu hingga 13 bulan. Para peserta juga harus menjalani tes medis, psikologis, dan psikiatris untuk memastikan mereka siap secara mental dan fisik untuk misi yang panjang dan terisolasi tersebut.

"Pelamar harus memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan petualangan yang unik dan bermanfaat serta tertarik untuk berkontribusi pada pekerjaan NASA untuk mempersiapkan perjalanan manusia pertama ke Mars," kata badan tersebut dikutip dari The Guardian, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, NASA telah mengirimkan beberapa perangkat untuk terbang melintasi Mars dan kendaraan penjelajah untuk menjelajahi permukaannya.

Namun, semua yang dikirimkan berupa robot dan belum pernah ada manusia yang pergi ke Mars, yang memiliki panjang hari 24,6 jam dalam sehari yang disebut sol. 

Selain itu, Mars juga memiliki atmosfer yang terdiri dari gas karbon dioksida, nitrogen, dan argon, yang menciptakan langit berwarna merah berdebu.

Temperaturnya bisa mencapai 70 derajat Fahrenheit (21,1 derajat Celsius) atau serendah -225 derajat Fahrenheit (-142,7 derajat Celsius).

Baca juga: NASA Kembali Terima Sinyal Laser Pesawat Ruang Angkasa, Kali Ini dari Jarak 32 Juta Kilometer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com