KOMPAS.com - Sebuah helikopter dari Indonesia Weda Industrial Park (IWIP) ditemukan jatuh di hutan Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Rabu (21/2/2024).
Helikopter tipe Bell 429 dengan nomor registrasi PK-SW tersebut sebelumnya dilaporkan hilang kontak sejak Selasa (20/2/2024).
Kepala Kantor Basarnas Ternate Fathur Rahman mengatakan, tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa jatuhnya helikopter IWIP.
Korban tewas terdiri dari dua kru dan satu penumpang, yakni kapten Agus Sumaryanto, kopilot Agus Sumaryanto, dan penumpang bernama Umar Ali.
Berikut fakta helikopter jatuh di Halmahera.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: AirAsia QZ8501 Jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah
Fathur menyampaikan, helikopter dari IWIP yang ditemukan jatuh awalnya hilang kontak pada Selasa siang ketika melewati ketinggian 2.000 kaki.
Namun, pilot mengaku mendengar suara ledakan pada petugas pendaratan.
Hal ini terekam dalam rekaman radio penerbangan yang berisi pembicaraan petugas pendaratan helikopter dengan pilot.
Fathur menjelaskan, menurut keterangan yang didapat dari perusahaan, helikopter tersebut digunakan untuk logistik eksplorasi.
Baca juga: Hilang Sejak 2014, Peneliti Duga Pesawat Malaysia MH370 Berada di Barat Perth, Australia
Fathur menyampaikan, dua kru dan satu penumpang dalam helikopter ditemukan dalam kondisi meninggal.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu, penemuan ketiga korban meninggal bermula ketika petugas mendapati serpihan helikopter pada pukul 09.55 WIT.
Petugas pun langsung melakukan evakuasi terhadap korban meninggal pada pukul 10.50 WIT.
Fathur menerangkan, evakuasi korban meninggal dilakukan melalui jalur darat. Proses evakuasi memakan waktu tiga jam.
Baca juga: Viral, Foto Malaysia Airlines MH370 Ditemukan di Bawah Laut, Ini Faktanya
Diberitakan oleh Kompas.com, Rabu, helikopter yang jatuh di Halmahera sempat melakukan kontak radio pada Selasa pukul 12.41 WIT.
Helikopter tersebut kemudian berangkat dari Kaorahai (KRH) atau IWIP menuju Jiguru pukul 12.44 WIT.
Ketika helikopter melewati ketinggian 2.000 kaki dan memasuki area Jiguru, pilot memberikan laporan dan melaporkan bahwa helikopter diperkirakan landing pukul 12.47 WIT di Jiguru.
Berdasarkan rekaman terakhir dengan KRH radio, pilot sempat mengutarakan pesan terakhir, yaitu "call again leaving Jiguru" sekitar pukul 12.47 WIT.
Radio di KRH pun menunggu pilot untuk menghubungi kembali jika sudah meninggalkan Jiguru.
Namun, Helicopter Landing Officer (HLO) ke ruang radio untuk meminta izin mengontak pilot dikarenakan mereka menerima informasi bahwa terdengar suara ledakan.
KRH radio belum mendapat respons dari pilot pukul 13.15-13.25 WIT setelah menerima informasi dari HLO.
Dari keterangan kru PK WSW, pilot melanjutkan perjalanan menuju PN East.
Baca juga: Helikopter Wisata Jatuh di Dekat Gunung Everest, Pilot dan Semua Penumpang Ditemukan Tewas
Helikopter dari IWIP yang jatuh di Halmahera ternyata merupakan sewaan milik Whitesky Aviation, kontraktor helikopter untuk PT Weda Bay Nickel (WBN).
Dilansir dari Kompas.id, Rabu, lokasi jatuhnya helikopter tersebut berada di antara kawasan Pinto dan Pit Kaurahe.
Communication Officer Weda Bay Project Bilal Sau menjelaskan, helikopter yang jatuh tengah mengangkut logistik untuk tim eksplorasi.
Ia menegaskan, helikopter tersebut terbang dalam kondisi yang layak ketika dijadwalkan menempuh perjalanan untuk rute Kaorahai-Jiguru-PNE-Kaorahai.
Baca juga: Kondisi Cuaca dan Medan Hutan Kerinci Tempat Pendaratan Darurat Helikopter Kapolda Jambi
Jatuhnya helikopter dari IWIP tengah diusut oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan tim, termasuk perusahaan tambang.
Hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan informasi terkait penyebab jatuhnya helikopter.
Ia menerangkan, helikopter tersebut diperkirakan jatuh 3-4 kilometer dari wilayah perusahaan.
"Termasuk kami akan wawancara dengan beberapa orang yang kiranya ada kaitan dengan kecelakaan tersebut," ujar Soerjanto.
(Sumber: Kompas.com/Yamin Abdul Hasan | Editor: Andi Hartik, Aloysius Gonsaga AE, Phytag Kurniati).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.