Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karni Mata, Kuil Tempat Puluhan Ribu Tikus Dipuja dan Dianggap Bangsawan

Kompas.com - 21/02/2024, 20:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Setiap harinya, para pendeta dan penjaga akan bergiliran memberi makan, menyapu sisa makanan, serta membersihkan kotoran tikus.

Baca juga: Peneliti Temukan 2.000 Mumi Kepala Domba Jantan di Kuil Ramses II, untuk Apa?

Legenda Kuil Karni Kata

Legenda mengatakan, kuil ini berawal saat inkarnasi Dewa Durga, yaitu Karni Mata, meminta Dewa Kematian Yama untuk menghidupkan kembali salah satu anak dari anggota klannya yang meninggal.

Dewa Yama mengabulkan permintaan Karni Mata dan mereka membuat kesepakatan, yang berisi bahwa semua anggota sukunya akan terlahir kembali sebagai tikus.

Tikus-tikus yang lahir ini akan dilahirkan kembali dalam klan yang sama.

Dalam agama Hindu, kematian menandai akhir dari satu babak dan permulaan babak baru menuju kesatuan jiwa dengan alam semesta.

Siklus transisi ini dikenal sebagai samsara, dan itulah sebabnya tikus-tikus di Kuil Karni Mata diperlakukan seperti bangsawan.

Meskipun asal muasal pemujaan tikus di India dimulai pada abad ke-15, Kuil Karni Mata dibangun pada awal 1900-an, dilansir dari Atlas Obscura.

Kuil ini dibangun dengan tujuan untuk menghormati Karni Mata dan para pengikutnya yang bereinkarnasi.

Baca juga: Kuil Buddha di Thailand Dikosongkan Setelah Semua Biksu Dinyatakan Positif Sabu

Tikus dianggap sebagai simbol keberuntungan

Oleh karena itu, air yang diminum oleh tikus dianggap suci, dan memakan sisa air tikus dipercaya membawa keberuntungan bagi mereka yang berziarah ke kuil, dikutip dari Atlas Obscura.

Pengunjung akan semakin dianggap beruntung apabila mereka melihat tikus putih, terlebih jika tikus itu sampai melintasi kaki mereka.

Tikus putih yang ada di Kuil Karni Mata diyakini merupakan manifestasi dari Karni Mata sendiri dan keempat putranya.

Diperkirakan, saat ini ada sekitar 10 ekor tikus putih yang hidup di dalam kuil tersebut bersama jenis tikus lainnya.

Meskipun demikian, beberapa hal seperti makanan, perkelahian, dan banyaknya hewan yang hidup di kuil tersebut membuat tikus-tikus di Karni Mata rentan terhadap penyakit.

Gangguan perut dan diabetes menjadi dua penyakit umum yang paling sering diderita para tikus.

Setiap beberapa tahun sekali, epidemi tikus juga memusnahkan beberapa kelompok tikus di kuil tersebut.

Walaupun sering terserang penyakit, tikus yang ada di kuli ini tidak berbahaya. Sejauh ini, tidak ada kasus manusia yang tertular penyakit dari tikus di kuil.

Baca juga: Arkeolog Temukan Kuil Matahari Berusia 4.500 di Mesir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com