Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Lubang Hitam Raksasa yang Bisa Melahap Materi Sebesar Matahari Setiap Hari

Kompas.com - 21/02/2024, 09:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para astronom telah menemukan obyek yang paling terang di alam semesta, yaitu sebuah quasar dengan lubang hitam.

Bagian inti quasar tersebut tumbuh begitu cepat dan bisa melahap materi sebesar massa Matahari setiap harinya.

Quasar merupakan benda langit yang didukung oleh lubang hitam supermasif dan milyaran kali lebih besar dari Matahari.

Quasar tersebut diberi nama J0529-4351 dan memiliki massa antara 17 hingga 19 miliar massa Matahari dan berada 12 miliar tahun cahaya dari Bumi, dikutip dari US News, Senin (19/2/2024).

Obyek itu berasal dari zaman ketika alam semesta baru berusia 1,5 miliar tahun.

Baca juga: Harta Karun Berusia 3.000 Tahun yang Ditemukan di Spanyol Ternyata Tak Berasal dari Bumi


Bisa melahap semua materi yang ditemui

Lubang hitam lahir ketika bintang-bintang raksasa runtuh ke dalam dirinya sendiri, dan tumbuh dengan melahap semua yang ditemuinya, baik gas, debu, bintang, planet, maupun lubang hitam lainnya, dilansir dari Live Science, Senin.

Gesekan dapat menyebabkan materi yang berputar di dalam perut lubang hitam yang "rakus" itu memanas dan memancarkan cahaya yang bisa dideteksi oleh teleskop, mengubahnya menjadi inti galaksi aktif atau active galactic nuclei (AGN).

AGN yang paling ekstrim adalah lubang hitam supermasif yang milyaran kali lebih berat daripada Matahari dan melepaskan kepompong gasnya dengan ledakan cahaya yang triliunan kali lebih terang daripada bintang-bintang yang paling terang.

Quasar pertama kali muncul dalam survei 2022 oleh wahana antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang telah memetakan posisi dan pergerakan sekitar 2 miliar bintang di Bima Sakti.

Namun, karena quasar biasanya bersinar seterang bintang, J0529-4351 pada awalnya salah dikenali sebagai quasar.

Kata quasar sendiri merupakan kependekan dari "quasi-bintang", karena kedua jenis obyek ini tampak sangat mirip ketika dilihat melalui teleskop.

Setelah mencari lubang hitam yang berpotensi salah diidentifikasi dalam survei, para peneliti di balik penelitian baru yang mereka terbitkan pada 19 Februari di jurnal Nature, menemukan J0529-4351 bersembunyi di depan mata.

Baca juga: NASA Kembali Terima Sinyal Laser Pesawat Ruang Angkasa, Kali Ini dari Jarak 32 Juta Kilometer

Pengamatan lebih lanjut oleh Very Large Telescope (VLT) di Gurun Atacama mengonfirmasi bahwa obyek terang itu adalah quasar raksasa, bukan bintang.

Dengan mengukur tingkat intensitas cahaya yang dihasilkan quasar dan menyesuaikannya dengan jaraknya dari Bumi, para peneliti memperkirakan bahwa obyek tersebut terbakar dengan kekuatan sekitar 50 triliun Matahari.

Pembakaran yang hebat ini disebabkan oleh fakta bahwa J0529-4351 sangat besar dan mengonsumsi materi dengan sangat cepat, sehingga sangat dekat dengan batas Eddington, yaitu batas atas kecerlangan sebuah obyek untuk ukurannya, menurut para penulis studi.

Para peneliti berharap, dengan mempelajari obyek mengerikan ini, mereka dapat mempelajari bagaimana quasar tumbuh hingga mencapai ukuran yang tidak dapat dijelaskan.

Selain itu, para peneliti juga berharap bisa menjadi lebih baik dalam membedakan monster-monster tersebut dari bintang-bintang yang lebih terang.

Baca juga: Asteroid 16 Psyche Bernilai 100.000 Kuadriliun Dollar AS, Mungkinkah Manusia Menambangnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com