Entang menjelaskan, masyarakat yang kebunnya terganggu monyet dapat melakukan penjagaan di sekitar kebun. Cara ini akan menghalau setiap kali primata itu muncul.
Saat melakukan ronda, monyet yang muncul perlu ditakut-takuti agar tidak masuk ke areal penduduk dengan galah, tongkat, atau ketapel.
"Jangan dibiasakan memberi makan monyet. Nanti mereka akan terbiasa meminta makan," jelas Entang.
Baca juga: Ramai soal Monyet Masturbasi, Apakah Hanya Primata yang Melakukannya?
Selain menakut-nakuti monyet, Entang menyatakan warga dapat menangkap dan memindahkan primata tersebut dari sekitar permukiman.
"Kalau kelompok monyet yang mengganggu tidak terlalu banyak atau besar, bisa dilakukan penangkapan," katanya.
Untuk menangkap monyet, dia mengimbau warga bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
Nantinya, monyet yang ditangkap menggunakan kandang harus terlebih dulu menjalani proses habituasi atau penyesuaian tinggal di kandang tersebut.
"Setelah tertangkap, (monyet) mau dilepaskan di kawasan mana atau dititipkan di mana untuk sementara waktu," tambah dia.
Entang menyatakan, monyet ekor panjang yang ditangkap dapat dilepaskan lagi di kawasan lain yang habitatnya sesuai.
Di habitat baru tersebut, monyet harus mendapat sumber pakan yang cukup serta tersedia tempat berlindung dan beraktivitas.
(Sumber: Kompas.com/Sukoco | Editor: Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.