Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Warganet Update Eskalator Stasiun Bekasi Mati Hampir 100 Hari, Ini Kata DJKA

Kompas.com - 28/01/2024, 15:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mega (26) setiap hari rutin membagikan kondisi eskalator Stasiun Bekasi yang mati selama hampir 100 hari melalui akun media sosial X @PernebangRoket.

Terbaru, dia mengunggah foto eskalator Stasiun Bekasi yang masih mati di hari ke-97 pada Sabtu (27/1/2024).

Dalam foto yang diunggah, tampak eskalator Stasiun Bekasi berhenti beroperasi ditandakan palang kuning bertuliskan, "eskalator dalam perbaikan".

Tekad Mega untuk membagikan kondisi eskalator Stasiun Bekasi yang mati itu dimulainya pada Oktober 2023. Hingga kini, dia berjanji akan terus mengunggah foto eskalator Stasiun Bekasi sampai menyala lagi.

"Gweh akan berenti ngepost sampe ni eskalator idup @CommuterLine @KAI121 @txtdrbekasi," tulis Mega melalui akunnya @PernebangRoket.

Unggahan rutin Mega di X kemudian menjadi hal yang ramai diperbincangkan warganet.

Baca juga: Eskalator Stasiun Bekasi Rusak sejak 2023, BTP Jakarta: Pertengahan Februari Sudah Beroperasi


Eskalator mati tiap hari

Mega menceritakan dirinya memulai unggahan foto eskalator Stasiun Bekasi yang mati karena sering melihat eskalator itu selalu mati setiap dia lewat.

"Awalnya karena udah capek ngeliat eskalator kok mati terus tiap aku lewat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/1/2024).

Alasan tersebut membuat perempuan yang tinggal di Bekasi itu mencoba mengunggah foto eskalator tadi melalui media sosial. Foto eskalator dibagikan setiap hari karena dia lewat Stasiun Bekasi setiap hari.

Mega berharap, unggahan itu akan mendapatkan tanggapan dari pihak stasiun agar eskalator yang rusak diperbaiki.

Tanpa disadarinya, cuitan perempuan yang bekerja menjadi social media specialist itu cukup mendapat banyak perhatian dari warganet lain di X.

"Banyak yang komentar juga, mereka menyadari kalo eskalator itu sudah lama nggak berfungsi," lanjut dia.

Saking lamanya, Mega bahkan mengaku sudah tidak ingat kapan terakhir kali dia melewati eskalator Stasiun Bekasi.

Sepanjang 97 hari unggahannya, dia mengungkapkan eskalator itu sempat diperbaiki dan nyala pada Desember 2023. Namun, tak lama kemudian eskalator kembali tidak berfungsi.

Mega menyebut eskalator Stasiun Bekasi yang mati menyulitkan pergerakan penumpang KRL, terutama di waktu-waktu padat.

"Antrian lebih padat, belum lagi orang-orang yang terburu-buru atau mau mendahului, atau bahkan orang-orang kayak saya yang udah capek di kereta ga dapat tempat duduk atau berdiri berjam-jam, harus desek-desekan juga," terangnya lagi.

Dia menilai, Stasiun Bekasi seharusnya punya fasilitas yang bisa digunakan untuk mengurangi energi. Namun, kondisi yang terjadi sebaliknya. Penumpang jadi lebih lelah karena eskalator di sana tidak berfungsi.

Baca juga: Eskalator Mati Digunakan sebagai Tangga Manual, Berbahayakah?

Halaman:

Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com